digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Ivan Mawara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Ivan Mawara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Ivan Mawara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Ivan Mawara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Ivan Mawara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Ivan Mawara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Ivan Mawara
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Dalam rangka memberikan pengalaman berkendara di jalan tol yang lebih nyaman, aman, dan lancar Jasa Marga mengembangkan Travoy sebagai aplikasi pendamping perjalanan bagi pengguna jalan tol di Indonesia. Travoy dikembangkan dengan bermacam fitur dan layanan seputar jalan tol, antara lain peta perjalanan, CCTV, kondisi lalu lintas, resi digital, layanan darurat, dan informasi rest area. Pengoperasian Travoy terintegrasi dengan Intelligent Traffic System dan Jasamarga Integrated Digitalmap menjadikan sumber informasi dan data yang disajikan akurat dan real-time. Oleh karena itu, Travoy diposisikan untuk bersaing dengan aplikasi seperti Google Maps dan Waze karena memiliki fitur dan manfaat yang mirip. Namun demikian, tingkat adopsi Travoy masih rendah bila dibandingkan dengan jumlah pengguna jalan tol di Indonesia yang menjadi target marketnya. Adanya selisih antara jumlah pengguna dengan jumlah pengguna jalan tol di Indonesia menjadi isu bagi keberadaan Travoy saat ini. Rendahnya adopsi pengguna Travoy dapat disebabkan karena strategi marketing yang diterapkan tidak berjalan secara optimal. Hal ini terlihat dari rendahnya brand awareness Travoy secara nasional. Selain itu, kegiatan promosi Travoy selama ini lebih banyak mengandalkan saluran komunikasi milik Jasa Marga yang ternyata kurang menjangkau dan berdampak pada target market yang diharapkan. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk menganalisa bagaimana memformulasikan strategi komunikasi pemasaran yang sesuai untuk meningkatkan secara signifikan adopsi pengguna Travoy. Penelitian ini menggunakan metode gabungan antara pendekatan qualitative dan quantitative. Dalam pendekatan qualitative menggunakan hasil interview semi-structured kepada manajemen Jasa Marga sebagai data primer untuk mencari tahu bagaimana strategi terkait Travoy saat ini dan ke depannya. Dalam pendekatan quantitative menggunakan hasil kuosioner kepada sejumlah pengguna jalan tol yang berdomisili di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung (Jadodetabekdung) sebagai data primer untuk mencari tahu bagaimana persepsi dan kepuasan mereka terhadap Travoy. Data-data primer tersebut dilengkapi dengan data-data sekunder yang diperoleh dari berbagai dokumen, artikel, jurnal, dan penelitian sebelumnya. Selanjutnya dilakukan analisis internal dengan menggunakan metode STP, 7P Marketing Mix, VRIO, dan analisis eksternal dengan menggunakan metode PESTLE, Porter’s Five Forces, Competitor Analysis, dan Customer Analysis. Berdasarkan hasil temuan penelitian diketahui bahwa Travoy memiliki potensi untuk digunakan oleh banyak pengguna namun potensi tersebut tidak didukung oleh strategi pemasaran yang sesuai sehingga tidak banyak pengguna yang mengetahui potensi tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini mengusulkan suatu strategi komunikasi pemasaran yang dapat digunakan untuk mendorong naiknya jumlah adopsi pengguna Travoy. Diawali dengan membuat analisa SWOT untuk mencari strategi marketing yang sesuai lalu menetapkan STP dan 7P Marketing Mix yang baru untuk Travoy kemudian menetapkan pesan inti dari strategi marketing yang akan diimplementasikan melalui pendekatan Omnichannel dan IMC. Strategi komunikasi pemasaran yang diusulkan juga harus memenuhi kerangka AIDA sehingga setiap tahapan dari rencana implementasi strategi dapat menstimulasi awareness pengguna hingga terdorong untuk menggunakan Travoy. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian lainnya yang memiliki objek serupa tentang bagaimana mendorong penggunaan aplikasi khusus pendamping perjalanan tol. Penelitian ini juga memberikan data, informasi, dan gambaran mengenai bagaimana strategi komunikasi pemasaaran aplikasi pendamping perjalanan tol sebaiknya dibuat. Selain itu, rekomendasi yang diusulkan dalam penelitian ini merupakan hal yang dapat diteliti lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar efektivitas rekomendasi tersebut jika diterapkan pada aplikasi pendamping perjalanan tol serupa dengan Travoy.