Dalam menghadapi kondisi tidak menentu pada konteks organisasi, terutama pada industri media yang mengalami perubahan cepat, strategi suksesi memiliki peran penting untuk memastikan keberlangsungan kepemimpinan dan kemampuan daya saing secara berkelanjutan. Penelitian ini meneliti faktor-faktor psikologis seperti kegigihan dan ketangkasan belajar serta kontribusinya terhadap kinerja karyawan dalam konteks perencanaan suksesi. Penelitian kuantitatif dilakukan pada 120 karyawan bertalenta dengan menggunakan beberapa instrument, yaitu Skala kegigihan (Duckworth & Quinn, 2009), skala ketangkasan belajar yang diadaptasi oleh Lombardo dan Eichinger (2000), dan ukuran kinerja yang dikembangkan oleh Borman dan Motowidlo (1993). Analisa regresi dilakukan untuk menguji hipotesis bahwa ketangkasan belajar memoderasi pengaruh kegigihan terhadap kinerja karyawan. Temuan menunjukkan bahwa kegigihan memiliki hubungan prediktif yang signifikan dengan performa kerja (? = .344, p<.05), menyumbang 30.8% dari varians. Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa ketangkasan belajar bertindak sebagai moderator positif dari hubungan tersebut (p = .016), artinya karyawan yang memiliki kegigihan yang tinggi menunjukkan performa kerja yang lebih baik lagi jika dipasangkan dengan ketangkasan belajar yang tinggi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegigihan memiliki peran penting untuk mempertahankan kinerja dari waktu ke waktu, tetapi akan jauh lebih efektif jika dipasangkan dengan ketangkasan belajar. Untuk membangun sumber daya manusia yang memadai, organisasi perlu memupuk ketangkasan belajar pada karyawan. Berdasarka hasil penelitian, penulis mengembangkan Program “Agile Leadership Accelerator” dengan fokus pada empat dimensi ketangkasan belajar untuk mempersiapkan karyawan dalam perencanaan suksesi.
Perpustakaan Digital ITB