Perpustakaan Digital ITB

Penelitian ini mengkaji bagaimana PT Mandiri Tunas Finance (MTF) berupaya untuk merespon secara strategis penurunan pendapatan dari divisi corporate fleet pada tahun 2024 setelah pada tahun-tahun sebelumnya selalu mencapai target pendapatan. Masalah ini berasal dari program pembiayaan bersama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang disebut JF Wholesale. Program ini dimaksudkan untuk mempromosikan produk berbunga rendah ke jaringan customer yang terus berkembang. Meskipun program ini memberikan akses ke MTF terhadap debitur Bank Mandiri, pendapatan yang diterima MTF sangat minim dikarenakan adanya perjanjian pembagian keuntungan 99:1 dengan Bank Mandiri. Pendekatan kualitatif digunakan dengan fokus pada faktor internal dan eksternal yang berdampak pada kinerja menggunakan VRIO, Porter’s Value Chain, 7P Marketing Mix, McKinsey 7S Framework, SWOT, and Strategy Diamond frameworks. Untuk mengonfirmasi informasi, manajemen, mitra, pelanggan, dan pesaing dilibatkan melalui wawancara mendalam. Analisis menunjukkan penyebab dari performa yang kurang seperti segmen pelanggan yang kurang tepat sasaran, tingginya biaya operasional yang ditanggung MTF, dan skema pembiayaan yang kurang tepat. Penelitian ini mengusulkan beberapa strategi untuk keberhasilan tujuan bisnis MTF, antara lain dengan mengevaluasi ulang skema pembiayaan, memperbaiki koordinasi internal, dan memaksimalkan keunggulan MTF dalam hal layanan dan kecepatan pembiayaan. Beberapa fase implementasi disusun secara bertahap untuk mengoptimalkan model joint financing dan meningkatkan kinerja pendapatan pada tahun mendatang.