digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Mayuni Muhammad Nasir
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Mayuni Muhammad Nasir
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Mayuni Muhammad Nasir
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Mayuni Muhammad Nasir
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Mayuni Muhammad Nasir
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Mayuni Muhammad Nasir
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Mayuni Muhammad Nasir
PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Penelitian ini membahas kebutuhan mendesak akan solusi energi berkelanjutan di Indonesia dengan melakukan analisis mendalam terhadap pasar hidrogen hijau dan mengembangkan rekomendasi bisnis strategis untuk PT PLN (Persero), perusahaan listrik milik negara terbesar di Indonesia. Lanskap energi global berkembang pesat sebagai respons terhadap keharusan perubahan iklim, dan Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbonnya sebesar 23% pada tahun 2030 berdasarkan perjanjian internasional. Hidrogen hijau, yang diproduksi melalui elektrolisis bertenaga energi terbarukan, secara luas dianggap sebagai teknologi yang menjanjikan untuk mendekarbonisasi sektor-sektor yang sulit dikurangi seperti industri berat, transportasi, dan pembangkit listrik. Namun, terlepas dari potensinya, pengembangan pasar hidrogen hijau yang layak di Indonesia menghadapi tantangan yang cukup besar, termasuk biaya produksi yang tinggi, infrastruktur yang belum berkembang, ketidakpastian peraturan, dan ketergantungan teknologi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara komprehensif dinamika pasar hidrogen hijau di Indonesia dan mengusulkan strategi yang dapat ditindaklanjuti yang sejalan dengan tujuan transformasi PT PLN dan kebijakan energi nasional. Tujuan penelitian ini meliputi mengidentifikasi segmen pasar utama, menilai kemampuan internal dan lingkungan eksternal PLN, menganalisis tantangan dan peluang strategis, serta merumuskan strategi yang didukung oleh data empiris dan teori manajemen strategis. Studi ini juga berupaya memberikan kontribusi pada pengembangan pengetahuan tentang transisi energi terbarukan di negara berkembang, khususnya yang berfokus pada industri hidrogen hijau yang baru lahir. Untuk mencapai tujuan ini, desain penelitian kualitatif diadopsi. Data primer dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan pemangku kepentingan utama termasuk eksekutif senior dari PT PLN, pembuat kebijakan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, pakar industri, dan calon pelaku pasar. Wawancara ini memberikan wawasan yang kaya tentang prioritas strategis, persepsi pasar, dan lanskap kebijakan yang memengaruhi pengembangan hidrogen hijau. Data sekunder terdiri dari literatur akademis, kebijakan pemerintah, laporan sektor energi, dan prakiraan pasar dari organisasi yang kredibel seperti Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) dan Badan Energi Internasional (IEA). Data dianalisis menggunakan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola, tema, dan faktor penting yang membentuk pasar dan keputusan strategis. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa pasar hidrogen hijau di Indonesia tersegmentasi dalam beberapa dimensi: sektor pengguna akhir seperti industri, transportasi, pembangkit listrik, dan komoditas ekspor; kepemilikan perusahaan termasuk milik negara, swasta, usaha patungan asing, dan perusahaan daerah; dan ukuran perusahaan mulai dari perusahaan besar hingga UMKM. Setiap segmen menunjukkan kebutuhan dan tantangan yang berbeda, yang memerlukan pendekatan khusus dalam pengembangan produk, logistik pasokan, dan strategi penetapan harga. Analisis internal PT PLN menyoroti sumber daya berwujud yang signifikan termasuk portofolio pembangkit energi terbarukan berskala besar, infrastruktur distribusi daya yang luas, dan dukungan finansial dari pemerintah. Aset tidak berwujud seperti merek yang memiliki reputasi baik, sumber daya manusia yang berpengalaman, dan inisiatif penelitian dan pengembangan yang berkelanjutan memposisikan PLN secara menguntungkan untuk memimpin di sektor hidrogen hijau. Secara eksternal, kebijakan pemerintah yang menguntungkan yang mempromosikan energi terbarukan, kerangka peraturan, dan target energi nasional menciptakan peluang, sedangkan ketergantungan teknologi pada peralatan impor, persaingan pasar, dan lingkungan peraturan yang tidak stabil menghadirkan ancaman. Dengan menggunakan kerangka matriks TOWS, opsi strategis dikembangkan untuk memanfaatkan kekuatan PLN guna memanfaatkan peluang yang muncul sambil mengatasi kelemahan dan mengurangi ancaman eksternal. Rekomendasi strategis inti mencakup percepatan perluasan kapasitas energi terbarukan untuk menyediakan produksi hidrogen hijau yang hemat biaya, pengembangan infrastruktur penyimpanan dan distribusi hidrogen yang kuat, keterlibatan aktif dengan regulator untuk mendorong kebijakan yang mendukung, dan investasi dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja yang berfokus pada teknologi hidrogen. Peta jalan implementasi menekankan pelaksanaan proyek percontohan di lokasi strategis untuk menunjukkan kelayakan teknologi dan potensi pasar, membangun sistem sertifikasi dan keterlacakan yang selaras dengan standar internasional untuk memungkinkan ekspor, mengembangkan solusi pasokan modular untuk berbagai segmen pelanggan, dan mendorong keterlibatan multi-pemangku kepentingan untuk meningkatkan penerimaan pasar dan penyelarasan kebijakan. Penelitian ini memberikan beberapa kontribusi penting. Secara ilmiah, penelitian ini memadukan analisis pasar dengan teori manajemen strategis seperti resource-based view (RBV) dan TOWS untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang peluang dan tantangan di pasar hidrogen hijau dalam konteks negara berkembang. Studi ini memajukan wacana akademis dengan mengontekstualisasikan strategi transisi energi terbarukan dalam lingkungan ekonomi, politik, dan infrastruktur Indonesia yang unik. Secara praktis, temuan ini menawarkan panduan yang dapat ditindaklanjuti bagi PT PLN dan perusahaan energi sejenis tentang cara memposisikan diri secara strategis dalam ekonomi hidrogen hijau yang sedang berkembang. Dengan membahas dimensi pasar dan organisasi, studi ini mendukung proses pengambilan keputusan yang meningkatkan daya saing dan keberlanjutan. Lebih jauh, penelitian ini sejalan dengan tujuan nasional Indonesia untuk ketahanan energi, mitigasi perubahan iklim, dan pembangunan sosial ekonomi dengan memfasilitasi penerapan solusi energi terbarukan yang inovatif. Sebagai kesimpulan, hidrogen hijau merupakan peluang pertumbuhan strategis bagi PT PLN yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan Indonesia. Basis sumber daya perusahaan yang kuat dan dukungan pemerintah memberikan landasan yang kokoh untuk mengatasi tantangan terkait teknologi, infrastruktur, dan regulasi. Penerapan strategi yang direkomendasikan akan memungkinkan PLN untuk mempercepat transformasinya menjadi penyedia energi bersih terkemuka dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap masa depan rendah karbon di Indonesia.