Perpustakaan Digital ITB

Industri parfum pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir, didorong oleh meningkatnya penggunaan e-commerce dan media sosial. Studi ini mengeksplorasi kasus Farbash, sebuah merek parfum premium lokal, yang meskipun memiliki kehadiran online yang kuat dan jumlah pengikut yang signifikan, mengalami tingkat keterlibatan yang sangat rendah di akun Instagram dan TikTok resminya. Walaupun merek ini berhasil mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan melalui konten viral di media sosial pribadi sang pendiri, ketergantungan yang tinggi terhadap pengaruh eksternal ini menjadi tantangan besar dalam membangun pertumbuhan merek yang berkelanjutan dan ekuitas merek yang mandiri. Penelitian ini menyelidiki faktor-faktor utama yang menyebabkan rendahnya keterlibatan audiens Farbash di media sosial, serta merumuskan rekomendasi strategis untuk meningkatkan efektivitas pemasaran digitalnya. Dengan menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif—termasuk wawancara dengan pemangku kepentingan, analisis konten, benchmarking pesaing, dan survei audiens—studi ini mengidentifikasi kelemahan dalam strategi konten, integrasi lintas platform, dan kesesuaian pesan dengan audiens. Temuan studi ini menekankan bahwa peningkatan keterlibatan pelanggan membutuhkan pendekatan digital storytelling yang terintegrasi, strategi spesifik untuk tiap platform, serta komunikasi merek yang konsisten tanpa ketergantungan pada figur pendiri. Penelitian ini memberikan wawasan praktis bagi Farbash—dan UKM serupa—untuk menghadapi lanskap digital yang kompetitif dan mencapai pertumbuhan jangka panjang yang didorong oleh keterlibatan konsumen.