Perpustakaan Digital ITB

STRATEGI BISNIS YANG DIUSULKAN UNTUK DIVISI INDUSTRI JASA KEUANGAN DI MARKPLUS INSTITUTE UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING DI PASAR

106 views

Save At List

Penulis	:	Tandya Vera Devi [29323487]
Kontributor / Dosen Pembimbing	:	Dr. Gallang Perdhana Dalimunthe, S.E., M.M. Dr. Hasto Kristiyono
Jenis Koleksi	:	Tesis
Tahun Terbit	:	2025
Penerbit	:	Administrasi Bisnis
Fakultas	:	Sekolah Bisnis dan Manajemen
Subjek	:
Kata Kunci	:	daya saing bisnis, layanan keuangan, pelatihan professional, strategi bisnis, strategi inovasi,
Sumber	:
Staf Input/Edit	:	Roosalina Vanina Viyazza Roosalina Vanina Viyazza
File	:	7 file
Tanggal Input	:	07 Jul 2025

COVER Tandya Vera Devi

PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 Tandya Vera Devi

PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 Tandya Vera Devi

PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 Tandya Vera Devi

PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 Tandya Vera Devi

PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

BAB 5 Tandya Vera Devi

PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA Tandya Vera Devi

PUBLIC Open In Flipbook Roosalina Vanina Viyazza

Meningkatnya daya saing dalam industri pelatihan dan pengembangan profesional, memaksa MarkPlus Institute khususnya Divisi Industri Jasa Keuangan (FSI) mengevaluasi kembali strategi bisnis mereka. Perusahaan ini menyadari perlunya memperkuat daya saing Divisi FSI. Penelitian ini bertujuan menemukan keunggulan kompetitif untuk mengusulkan strategi bisnis guna meningkatkan daya saing di pasar. Data dianalisis menggunakan analisis kualitatif untuk mengekstrak pola dan isu utama. Untuk melengkapi temuan, perangkat manajemen strategis diterapkan, termasuk analisis VRIO untuk mengevaluasi sumber daya dan kapabilitas internal, dan Porter’s Generic Strategy untuk menentukan posisi kompetitif yang paling tepat. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa ada beberapa isu internal seperti kurangnya persyaratan standar untuk tenaga kerja, kekuatan perusahaan yang kurang dimanfaatkan, dan kualitas pelatihan yang tidak konsisten.