

Pengelolaan sampah di Indonesia, termasuk di TPST Bantargebang, masih
mengandalkan metode landfilling yang membutuhkan lahan luas. Insinerasi muncul
sebagai alternatif untuk mengatasi keterbatasan lahan, namun menghasilkan fly ash dan
bottom ash (FABA) yang mengandung toxic metals dan kontaminan berbahaya dan
berpotensi mencemari lingkungan. Oleh karena itu dibutuhkan upaya pengelolaan
residu ini. Salah satu upayanya melalui pemanfaatan menjadi bahan konstruksi. Bahan
konstruksi tersebut dapat mengkapsulkan kontaminan residu. Namun, terdapat
permasalah lingkungan jika dijadikan bahan kosntruksi yaitu potensi keterlindian toxic
metals dari FABA. Dalam penelitian, dilakukan analisis potensi keterlindian toxic
metals dalam bentuk benda uji yang dilakukan dalam skala laboratorium. Tujuan
penelitian ini adalah menganalisis potensi pemanfaatan FABA sebagai substitusi bahan
pencampur dengan metode solidifikasi dan stabilisasi. Uji karakteristik fisika dan kimia
awal FABA dilakukan terlebih dahulu terdiri dari kadar air, kadar volatil, kadar abu,
analisa saringan, specific gravity, berat volume, kandungan toxic metals, oksida logam,
dan pH untuk menentukan FA sebagai pengganti semen dan BA sebagai pengganti
pasir. Metode yang digunakan berupa solidifikasi dan stabilisasi FABA dengan
menambahkan komposisi semen OPC, pasir, dan air membentuk 3 proporsi rasio yaitu
25% S : 75% P, 50% S : 50% P, dan 75% S : 25% P dengan substitusi 25%, 50%, dan
75%. Selanjutnya dilakukan uji kuat tekan dan dua macam uji pelindian yaitu TCLP
dan SPLP terhadap FABA yang telah di solidifikasi terhadap 14 parameter toxic metals
yang disyaratkan dalam PP No. 22 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup. Pada saat uji kandungan toxic metals FABA
ditemukan logam Zn>Cu>Cr>Ba>Ni, lalu dilakukan uji TCLP awal terhadap FABA
didapatkan logam Zn sebesar 8,43 mg/L dan 31,94 mg/, logam Cu sebesar 1,48 mg/L
dan 1,28 mg/L, logam Cr sebesar 0,12 mg/L dan 0,09 mg/L, logam Ba sebesar 0,82
mg/L dan 0,69 mg/L, logam Ni sebesar 0,46 mg/L dan 0,12 mg/L. setelah disolidifikasi,
didapatkan penurunan logam Zn sebesar 1,03 mg/L, logam Cu sebesar <0,007 mg/L,
logam Cr sebesar <0,01 mg/L, logam Ba sebesar 0,51 mg/L, dan logam Ni sebesar
<0,01 mg/L. Hasil uji pelindian benda uji menunjukkan toxic metals masih di bawah
baku mutu PP No. 22 Tahun 2021.