
2025_TS_PP_Jamaluddin Kamal-29123164_Full Text
PUBLIC Open In Flip Book Kartika Ringkasan
Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 merupakan salah satu lokasi kerja tersibuk di bawah Subholding Pertamina. Operasionalnya melibatkan ratusan rig dan ribuan rencana kerja setiap tahunnya. Di tengah upaya perusahaan untuk mengatasi penurunan produksi minyak Indonesia melalui banyaknya rencana kerja, perusahaan juga mendorong operasi yang efektif dan efisien untuk mengoptimalkan biaya di setiap kegiatan, termasuk transportasi. Saat ini, system sentralisasi digunakan di mana transportasi untuk operasi ditangani oleh SCM untuk transportasi berat dan RAM untuk alat berat. Beberapa kelemahan ditemui seperti luasnya cakupan pelayanan dan tidak memiliki akuntabilitas untuk pekerjaan di luar organisasi. Itulah salah satu alasan mengapa operasi rig milik memiliki kinerja yang buruk karena masalah transportasi. Tim operasi seringkali harus menunggu kendaraan karena sedang digunakan oleh fungsi lain dan tim operasi tidak dapat meminta pertanggung jawaban SCM-RAM karena mereka hanya bertanggung jawab untuk menyediakan kendaraan tergantung pada ketersediaan. Jika mobilisasi tertunda, operasi juga akan tertunda. Jika operasi tertunda, produksi dari sumur akan tertunda dan biaya rig akan meningkat sehingga optimasi biaya tidak dapat tercapai. Perusahaan sepakat bahwa proses yang ada saat ini harus diubah. Solusi yang diberikan adalah apakah akan mempertahankan proses saat ini dengan perbaikan, memindahkan tanggung jawab kepada fungsi pengguna atau membuat fungsi baru sebagai pendukung operasi. Penelitian dilakukan dengan metode pengambilan keputusan multi-kriteria (MCDM) dan melibatkan pemikiran yang berfokus pada nilai (VFT) untuk menghasilkan kriteria, sub-kriteria dan alternative. Proses hirarki analitik (AHP) lalu digunakan untuk memprioritaskan hasil dari VFT. Proses AHP dilakukan dengan perbandingan berpasangan yang melibatkan sepuluh orang pakar dari berbagai fungsi dan struktur dari Zona 4, Regional 1 dan SHU dengan tiga kriteria yaitu biaya, manfaat dan risiko untuk dinilai. Membuat fungsi baru merupakan alternatif yang dipilih dengan bobot 57%, diikuti oleh SCM-RAM (sistem yang ada) dengan 24.8% dan Well Intervention (mandiri) dengan 18.2%. Fungsi baru ini diperkirakan akan diluncurkan secara resmi pada awal tahun 2026.