digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pengelolaan sampah di Kabupaten Majalengka masih didominasi pendekatan tradisional yang kurang adaptif terhadap peningkatan volume sampah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana prinsip ekonomi sirkular, khususnya 5R (Reduce, Reuse, Recycle, Recovery, Repair), diterapkan pada berbagai skala pengelolaan (rumah tangga, bank sampah, TPS3R, TPAS), serta menganalisis peran teori fraktal sebagai kerangka integratif dalam menciptakan sistem yang berkelanjutan. Studi dilakukan di tiga lokasi utama: TPS3R Gempungan, TPS3R Desa Cikoneng, dan TPAS Heuleut, menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis sistem melalui Causal Loop Diagram (CLD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ekonomi sirkular telah dimulai di berbagai skala, namun masih belum optimal karena lemahnya regulasi teknis, kurangnya integrasi antar institusi, dan terbatasnya fasilitas pendukung. Teori fraktal—dengan elemen seperti self-similarity, axis of correlation, dan mechanism for the system—digunakan untuk memetakan keterkaitan antar skala dan menyusun sistem yang saling terhubung dan replikatif. Integrasi pendekatan ekonomi sirkular dan teori fraktal dalam penelitian ini menghasilkan kerangka konseptual baru yang mampu memperkuat efisiensi, partisipasi, dan kesinambungan pengelolaan sampah lintas skala. Rekomendasi diarahkan pada penguatan regulasi teknis, peningkatan kapasitas kelembagaan, dan desain sistem berbasis prinsip.