digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK_Irfan Sabarilah Hasim
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur Ringkasan

Penelitian ini mengeksplorasi karakteristik dan dinamika lanskap budaya vernakular masyarakat Baduy di Desa Kanekes, Banten Selatan, Indonesia. Sebagai komunitasadat yang mempertahankan sistem sosial dan budaya yang khas, masyarakat Baduy memiliki hubungan erat dengan lingkungan alamnya yang tercermin dalam pola permukiman, sistem pengelolaan lahan, dan nilai-nilai sakral yang diinternalisasi dalam tata ruang. Lanskap budaya mereka bukan sekadar bentang fisik, melainkan juga ekspresi dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun, mencerminkan prinsip-prinsip keberlanjutan ekologis dan kosmologi adat yang unik. Dalam menghadapi arus modernisasi dan perubahan sosial, masyarakat Baduy mengalami berbagai dinamika yang memengaruhi lanskap budaya mereka. Perubahan tata guna lahan, interaksi dengan masyarakat luar, serta peningkatan tekanan ekonomi telah berkontribusi terhadap pergeseran sistem pengelolaan ruang dan struktur sosial mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fundamental lanskap budaya vernakular masyarakat Baduy, mengungkap dinamika yang terjadi akibat faktor internal maupun eksternal, serta mengeksplorasi sejauh mana sistem pengetahuan tradisional mampu bertahan dalam menghadapi perubahan zaman. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan basis etnografi. Data diperoleh melalui observasi (pengamatan) langsung di wilayah permukiman Baduy Dalam dan Baduy Luar, wawancara mendalam, informal dan tidak terstruktur dengan tokoh adat dan masyarakat, serta kajian dokumen historis dan kebijakan terkait pelestarian budaya. Analisis spasial dilakukan untuk memahami pola morfologi permukiman dan struktur lanskap yang mengakomodasi sistem sosial dan kepercayaan adat mereka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lanskap budaya masyarakat Baduy memiliki struktur spasial yang ketat berdasarkan prinsip adat yang mengatur batasan interaksi dengan dunia luar. Permukiman Baduy Dalam lebih ketat dalam menjaga tata ruang berbasis sakralitas dan pelestarian hutan, sementara Baduy Luar mengalami lebih banyak adaptasi akibat interaksi ekonomi dan sosial yang lebih dinamis. Namun, perkembangan aksesibilitas dan ekonomi telah memicu perubahan dalam tata guna lahan dan orientasi ruang, terutama di wilayah Baduy Luar. Penelitian ini berkontribusi pada kajian arsitektur vernakular dan perencanaan lanskap dengan menyoroti peran sistem pengetahuan adat dalam membentuk lingkungan binaan yang berkelanjutan. Studi ini juga menawarkan wawasan bagi kebijakan pelestarian budaya dan pengelolaan lanskap berbasis komunitas adat dalam menghadapi tantangan kontemporer.