digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Peningkatan produksi minyak di PT Pertamina EP Jambi Field merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus disikapi secara strategis, terutama mengingat keterbatasan kapasitas fasilitas yang ada. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan solusi operasional yang optimal dalam rangka peningkatan produksi minyak mentah di Struktur X PT Pertamina EP Jambi Field, agar produksi minyak meningkat dari 2000 BOPD menjadi 5000 BOPD pada tahun 2025. Peningkatan tersebut memerlukan sistem produksi dan transportasi minyak yang andal dan efisien, yang sejalan dengan kapasitas fasilitas yang ada dan potensi pengembangannya. Penelitian ini menggunakan data campuran yang menggabungkan data kualitatif dan kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung di lapangan, wawancara, diskusi kelompok terfokus (FGD), dan dokumentasi operasional kegiatan produksi dan transportasi minyak. Penelitian ini menggunakan metode pemetaan proses, simulasi menggunakan AnyLogic untuk memvisualisasikan skenario transportasi, dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) sebagai alat bantu pengambilan keputusan untuk memilih solusi terbaik di antara berbagai alternatif. Selain itu, dilakukan analisis ekonomi dengan pendekatan Cost-Benefit Analysis (CBA) untuk mengevaluasi kelayakan finansial dari solusi terbaik yang dipilih. Tiga alternatif solusi diusulkan, yaitu: (1) pengiriman minyak ke GS GL menggunakan Vacuum Truck; (2) pengiriman minyak ke GS KAS menggunakan Vacuum Truck; dan (3) pengiriman minyak ke GS TPN menggunakan Vacuum Truck. Metode AHP menunjukkan bahwa kriteria biaya, waktu siklus, risiko, dan jarak merupakan faktor yang paling dominan dalam pengambilan keputusan. Dari hasil perhitungan bobot dan skor, alternatif pertama memperoleh skor tertinggi dan direkomendasikan sebagai solusi terbaik. Sementara itu, hasil CBA menunjukkan bahwa opsi sewa fasilitas (termasuk Vacuum Truck dan TOS) lebih ekonomis daripada membeli aset secara permanen selama dua tahun ke depan. Rasio BenefitCost (B/C) dari skenario sewa menunjukkan kelayakan ekonomi yang tinggi dengan risiko kehilangan produksi (Loss Production Opportunity/LPO) yang minimal.