Program dedieselisasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah salah satu
langkah PLN untuk mendukung program pemerintah mencapai target bauran energi
baru terbarukan (EBT) sebesar 31% pada tahun 2030. Salah satu target program
dedieselisasi adalah PLTD Padang Tikar, pembangkit terisolasi yang terletak di
Pulau Padang Tikar, Kalimantan Barat. PLTD Padang Tikar menggunakan bahan
bakar diesel sebagai bahan bakar utama. Dikelilingi oleh laut, pembangkit listrik
ini sangat bergantung pada bahan bakar minyak (BBM) dengan harga jasa angkut
bahan bakar yang semakin tinggi. Selain itu penggunaan BBM akan meningkatkan
emisi karbon yang dihasilkan. Solusi alternatif yang menjanjikan untuk mengurangi
konsumsi bahan bakar adalah dengan menerapkan pembangkit listrik tenaga diesel
hibrida yang menggabungkan sistem Fotovoltaik (PV), dengan memanfaatkan
energi matahari yang tersedia. Energi matahari memiliki kelemahan dalam hal
intermitensi energi surya yang diterima permukaan bumi, sehingga diperlukan
baterai sebagai cadangan saat terjadi kehilangan suplai energi matahari.
Sistem hibrida pada penelitian ini terdiri dari mesin diesel, PV, dan baterai. Pada
penelitian ini digunakan aplikasi simulasi PVsyst, HOMER PRO dan DIgSILENT
untuk menganalisis karakteristik sistem PV, melakukan penilaian tekno-ekonomi
sistem hibrida dan menganalisis kestabilan jaringan terhadap intermitensi energi
matahari. Luasan lahan PV dan konfigurasi sistem hibrida digunakan sebagai
batasan untuk menentukan skenario penelitian. Dari berbagai skenario tersebut
dipilih skenario terbaik pada skenario nomor enam untuk luasan lahan 6 hektar
dengan kapasitas PV sebesar 6.314 kWp dengan nilai LCOE sebesar USD 0,207
per kWh nilai IRR sebesar 34% dan Payback Period selama 3,1 tahun. Skenario ini
juga memiliki nilai biaya operasi, fraksi EBT dan potensi kredit karbon terbaik
dibandingkan skenario lainnya. Berdasarkan hasil simulasi skenario ini juga
mampu mencukupi kebutuhan beban sistem. Simulasi kontrol jaringan untuk
tegangan sistem dan respon intermitensi beban menunjukkan bahwa sistem hibrida
ini masih berada pada rentang kerja yang diijinkan.