Tingkat kelahiran kucing domestik yang tinggi menyebabkan ukuran populasi kucing domestik bertambah setiap tahunnya dan berpotensi terjadi overpopulasi. Upaya untuk menanggulangi masalah ini adalah dengan menerapkan program pengendalian terhadap populasi kucing domestik. Tujuan dari tugas akhir ini adalah memformulasikan dan menganalisis model pertumbuhan dan pengendalian populasi kucing domestik dengan metode Trap-Neuter-Return (TNR) dan adopsi. Dengan hanya meninjau populasi kucing domestik betina, model berupa sistem persamaan diferensial biasa dikonstruksi dengan variabel anak kucing (kitten), kucing betina juvenil, kucing betina juvenil steril, kucing betina dewasa, dan kucing betina dewasa steril terhadap satuan waktu dalam bulan. Terdapat 4 parameter variasi pada model, yaitu laju penyelengaraan program TNR terhadap kucing betina juvenil dan dewasa serta program adopsi terhadap kucing betina juvenil dan dewasa steril. Hasil simulasi numerik menunjukkan bahwa program TNR dan adopsi mampu menurunkan ukuran populasi ???? akhir dari 591 ekor hingga memenuhi daya dukung lingkungan ????. Kemudian, melalui analisis sensitivitas lokal, diperoleh bahwa laju penyelenggaraan program TNR terhadap kucing betina juvenil dan dewasa (????1 dan ????2) serta program adopsi terhadap kucing betina dewasa steril (????2) merupakan parameter yang paling sensitif perubahannya terhadap dinamika pertumbuhan populasi kucing domestik betina.