
Abstrak - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Timothy Martua Simbolon
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar campuran pada boiler pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengurangi emisi dari batu bara. Sekam padi merupakan salah satu jenis biomassa yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan bakar campuran pada pembangkit listrik dengan jumlah produksi 13 juta ton per tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi komposisi, kualitas, dan karakteristik pembakaran bahan bakar campuran sekam padi dan batu bara sebelum dimanfaatkan pada PLTU.
Analisis proksimat, analisis ultimat, dan uji nilai kalor menunjukkan bahwa porsi sekam padi 20 wt% pada campuran memenuhi spesifikasi bahan bakar pada PLTU Suralaya sehingga pengujian pada thermogravimetric analyzer (TGA) dan tungku bubbling fluidized bed (BFB) dibatasi hingga porsi sekam 20 wt%. Penambahan porsi sekam padi pada bahan bakar campuran mengakibatkan pembakaran pada TGA terjadi lebih awal dengan laju pembakaran yang lebih tinggi karena kandungan zat terbang sekam padi yang terdekomposisi pada temperatur lebih rendah. Berdasarkan analisis termogravimetri diketahui bahwa porsi campuran sekam 5, 10, dan 15 wt% menghasilkan temperatur pembakaran akhir yang hampir sama yaitu 30 °C dari batu bara sehingga dapat dimanfaatkan.
Temperatur rata-rata pembakaran campuran 5, 10, dan 15 wt% pada BFB lebih rendah 48, 86, dan 88 °C dibanding batu bara. Sementara itu, pembakaran campuran 20 wt% sekam padi mengalami aglomerasi yang menghambat proses pembakaran pada tungku BFB sehingga tidak direkomendasikan. Dengan menggabungkan analisis komposisi, kualitas, dan karakteristik pembakarannya porsi campuran sekam padi 15 wt% merupakan campuran maksimum yang direkomendasikan untuk skala yang lebih besar.