Perpustakaan Digital ITB

Foreign Direct Investment merupakan pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Namun, beberapa determinannya masih kurang dieksplorasi. Tesis ini meneliti dampak jarak kualitas institusional terhadap arus masuk FDI bilateral ke Indonesia dari 82 negara yang dikategorikan sebagai negara maju dan negara berkembang dengan menggunakan 6 Indikator Tata Kelola Dunia dari PBB selama periode 2012 hingga 2022. Dengan menerapkan 7 model regresi OLS dan 7 model regresi data panel efek acak, hasil penelitian menunjukkan bahwa jarak kualitas institusional berpengaruh signifikan secara statistik dan berkorelasi positif dengan arus masuk FDI, yang bertentangan dengan hipotesis bahwa jarak institusional akan menghambat investasi. Selain itu, asal investasi menunjukkan efek yang lebih besar pada pasar negara berkembang dalam model OLS, tetapi tidak memiliki dampak signifikan dalam regresi data panel. Dengan demikian, temuan ini bertentangan dengan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa efeknya akan lebih besar di negara maju. Hasil penelitian ini menunjukkan kompleksitas hubungan antara kualitas institusi dan keputusan FDI. Berdasarkan studi sebelumnya, sumber daya alam Indonesia yang melimpah dapat memainkan peran besar dalam membentuk hasil ini karena dapat mengurangi dampak jarak institusional. Selain itu, perusahaan dari negara maju cenderung lebih mampu beradaptasi terhadap perbedaan institusional karena memiliki lebih banyak pengalaman dalam bisnis internasional serta jaringan yang lebih baik. Studi lebih lanjut sebaiknya mengeksplorasi variabel tambahan yang dapat mempengaruhi arus masuk FDI, seperti institusi informal dan faktor ekonomi, guna memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai hubungan tersebut.