
ABSTRAK_Nurwanda Rahma Alfiandary
PUBLIC Open In Flip Book Perpustakaan Prodi Arsitektur Ringkasan
Kabupaten Gunungkidul merupakan area perdesaan yang terbangun di atas kawasan karst yang rentan akan kekeringan. Padahal, aktivitas manusia sehari-hari dan aktivitas pertanian sangat bergantung terhadap keberadaan sumber air. Bagaimana masyarakat bermukim di kawasan karst dipengaruhi berbagai faktor seperti faktor geografi dan lingkungan, ekonomi, dan sosial. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk (1) mengidentifikasi ragam morfologi permukiman terkait dengan sumber air permukaan di kawasan karst Kabupaten Gunungkidul, (2) mengidentifikasi faktor-faktor pembentuk morfologi permukiman, (3) mengidentifikasi tata kelola masyarakat terkait sumber air permukaan sesuai ragam morfologi permukimannya, dan (4) menganalisis resiliensi masyarakat ditinjau dari relasi antara morfologi permukiman perdesaan dengan tata kelola sumber air permukaannya. Penelitian ini akan berlokasi di lima kelurahan di Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul tepatnya di Kelurahan Giripanggung, Purwodadi, Sidoharjo, Sumberwungu, dan Tepus yang memiliki jumlah telaga dan mata air yang beragam dalam perdesaan. Studi morfologi permukiman yang dilakukan di penelitian ini akan dibaca melalui figure-ground dan sintaksis spasial untuk melihat pola permukiman yang terbentuk dan menggambarkan integrasi, konektivitas, dan kedalaman jaringan permukiman. Penelitian morfologi permukiman, analisis tata kelola masyarakat terhadap sumber air permukaan, dan analisis resiliensi masyarakat akan dilakukan dengan metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian yaitu dengan melakukan observasi lapangan, wawancara dengan lurah atau perangkat kelurahan, wawancara dengan warga kelurahan sebagai triangulasi data, dan dilengkapi dengan data sekunder. Resiliensi masyarakat kemudian akan ditinjau dari relasi antara morfologi permukiman yang terbentuk dengan tata kelola masyarakat terhadap sumber air permukaan dalam permukiman. Penelitian ini diharap dapat mengembangkan pengetahuan mengenai morfologi permukiman terutama di permukiman perdesaan di kawasan karst. Identifikasi morfologi permukiman diharapkan dapat memberi gambaran mengenai situasi eksisting permukiman dan memberikan bahan informasi bagi pertimbangan rancangan ruang dan kebijakan yang akan dibuat di masa mendatang dan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mengenai keberlanjutan dalam hubungan antara masyarakat dan lingkungan serta antarmasyarakat permukiman.