






Industri bumbu makanan di Indonesia memainkan peran penting dalam warisan kuliner negara ini dan terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Seiring dengan perkembangan industri ini, tantangan-tantangan seperti persaingan yang ketat, perubahan preferensi konsumen, dan masalah integritas produk menjadi hal yang harus dihadapi, yang memerlukan inovasi dan adaptasi yang berkelanjutan. Industri ini bertanggung jawab dalam produksi, pengolahan, dan distribusi berbagai bahan yang ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan rasa dan aroma, yang meliputi rempah-rempah alami hingga bahan tambahan sintetis.
Dengan meningkatnya permintaan konsumen terhadap kenyamanan dan beragam rasa, sektor ini telah mengalami perubahan signifikan, yang didorong oleh kemajuan teknologi dan selera konsumen yang terus berkembang (Mwale, 2023).
Salah satu perubahan terbesar dalam industri ini adalah pengaruh besar dari Generasi Z. Dikenal sebagai generasi yang lahir di era digital, Gen Z sangat dipengaruhi oleh kesadaran akan kesehatan, kepedulian terhadap lingkungan, dan pengaruh media sosial. Generasi ini menghargai keberlanjutan, konsumsi yang etis, dan transparansi dalam memilih produk, terutama dalam hal bumbu makanan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami nilai-nilai dan motivasi yang mendorong keputusan pembelian mereka, agar dapat menargetkan segmen pasar ini dengan efektif.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian Generasi Z terhadap produk bumbu makanan, khususnya yang berkaitan dengan kesadaran kesehatan dan keberlanjutan. Penelitian ini mengkaji beberapa faktor kunci, termasuk atribut produk (seperti bahan alami dan keragaman rasa), masalah kesehatan (seperti kekhawatiran terhadap bahan tambahan, alergen, dan dampak kesehatan secara keseluruhan), tanggung jawab sosial dan lingkungan (fokus pada sumber bahan yang berkelanjutan dan kemasan ramah lingkungan), strategi pemasaran (penggunaan influencer media sosial, keaslian merek, dan keterlibatan), sensitivitas harga (menyeimbangkan keterjangkauan dan kualitas), serta aksesibilitas (kemudahan pembelian melalui saluran ritel dan online).
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, penelitian ini menggunakan sampel 240 individu Generasi Z yang tinggal di DKI Jakarta dan memiliki kebiasaan memasak setidaknya sekali seminggu. Analisis data akan dilakukan menggunakan regresi linier berganda melalui SPSS, untuk mengkaji hubungan antara berbagai faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian. Hasil sementara menunjukkan bahwa nilai kesehatan dan strategi pemasaran secara signifikan mempengaruhi niat pembelian Generasi Z.
Dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, variabel Kesehatan menunjukkan pengaruh positif yang kuat terhadap perilaku pembelian, sementara variabel Strategi Pemasaran, dengan nilai signifikansi sebesar 0,004, juga secara signifikan memengaruhi niat pembelian. Temuan ini menekankan pentingnya bahan-bahan yang peduli kesehatan dan strategi pemasaran yang efektif dalam membentuk keputusan pembelian konsumen Gen Z.
Berdasarkan temuan-temuan ini, penelitian ini akan mengusulkan strategi-strategi yang dapat diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dalam industri bumbu makanan untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi Generasi Z yang terus berkembang, memastikan mereka tetap kompetitif dan relevan di pasar yang terus berubah ini.