
2025_TS_PP_Greeneza Armyes Hinggilta-29123100_Full Text
PUBLIC Open In Flip Book Kartika Ringkasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara brand awareness yang dibangun melalui strategi pemasaran digital dan peningkatan penjualan Yoghurt Cisangkuy, produk kuliner legendaris di Bandung. Yoghurt Cisangkuy, yang terkenal dengan nilai warisan dan kualitas produknya yang unik, menghadapi tantangan dalam mempertahankan daya tarik pasarnya, terutama di kalangan konsumen muda yang cenderung lebih menyukai tren kuliner baru. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang faktor-faktor yang memengaruhi penjualan Yoghurt Cisangkuy. Data kuantitatif dikumpulkan melalui survei yang menargetkan konsumen baik dari kalangan yang lebih tua maupun yang lebih muda, dengan fokus pada brand awareness, persepsi terhadap kualitas produk, dan pengaruh promosi pemasaran digital terhadap perilaku pembelian. Wawasan kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan manajemen Yoghurt Cisangkuy, yang mengeksplorasi efektivitas strategi pemasaran digital, inovasi produk, dan tantangan yang dihadapi dalam memenuhi preferensi konsumen yang terus berkembang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemasaran digital memainkan peran penting dalam memperluas brand awareness, terutama di kalangan generasi muda, dengan memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan TikTok. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya menciptakan konten yang menarik, otentik, dan berkolaborasi dengan influencer untuk mempromosikan nilai-nilai warisan dan produk sehat. Meskipun tantangan dalam mengoptimalkan strategi pemasaran digital sepenuhnya, penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan brand awareness secara langsung mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, yang dapat menyebabkan potensi peningkatan penjualan. Analisis regresi mengungkapkan bahwa meskipun hubungan antara pemasaran digital dan brand awareness memiliki koefisien regresi negatif (-0,312), hubungan yang signifikan (Sig. = 0,027) menunjukkan bahwa strategi pemasaran digital yang efektif tetap berperan penting dalam meningkatkan penjualan dan memperkuat visibilitas merek. Untuk lebih memperkuat posisi Yoghurt Cisangkuy di pasar, penelitian ini juga menggunakan berbagai analisis eksternal dan internal yang dapat membantu merumuskan strategi pemasaran yang lebih efektif. Analisis PESTLE (Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental) memberikan wawasan tentang faktor-faktor makroekonomi yang memengaruhi pasar kuliner, sementara analisis Porter’s Five Forces mengidentifikasi tingkat persaingan dan potensi ancaman dari pesaing baru serta kekuatan tawar-menawar pemasok dan konsumen. Dalam hal segmentasi pasar, targeting, dan positioning (STP), Yoghurt Cisangkuy dapat memfokuskan pemasaran pada generasi muda dengan pendekatan yang lebih modern dan terhubung dengan tren saat ini. Selain itu, model 5A (Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate) membantu memahami perjalanan konsumen dalam memperkuat hubungan emosional mereka dengan merek, dari kesadaran hingga advokasi. Di sisi internal, analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), Business Model Canvas (BMC) dan matriks TOWS, bersama dengan analisis IFAS (Internal Factor Analysis Summary) dan EFAS (External Factor Analysis Summary), memberikan pemahaman yang lebih dalam mengenai posisi Yoghurt Cisangkuy saat ini di pasar dan potensi yang dimilikinya untuk berkembang lebih lanjut. Berdasarkan analisis ini, strategi inovatif dalam pemasaran digital, pemilihan influencer yang tepat, serta peningkatan pengalaman pelanggan melalui elemen warisan dan produk yang lebih sehat dapat lebih menghidupkan kembali merek legendaris ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Yoghurt Cisangkuy dapat memanfaatkan pemasaran digital dan elemen warisan yang kuat untuk memperkuat brand loyalty dan meningkatkan penjualannya, khususnya di kalangan generasi muda yang sangat dipengaruhi oleh media sosial dan tren gaya hidup sehat.