Pergantian karyawan merupakan tantangan yang kerap terjadi di banyak industri, terutama di bidang manufaktur, di mana efisiensi operasional bergantung pada tenaga kerja yang stabil. Tingkat perputaran karyawan yang tinggi menyebabkan peningkatan biaya perekrutan, gangguan alur kerja, dan penurunan produktivitas. Penelitian ini menyelidiki faktor kualitas kehidupan kerja yang berkontribusi terhadap perputaran karyawan di PT. Philnesia International, sebuah perusahaan manufaktur mebel, secara khusus pada divisi produksi. Tingkat perputaran di PT. Philnesia International adalah sebesar 17,70%. Jumlah turnover di divisi produksi adalah 16,31%, menyumbang lebih dari 90% dari perputaran perusahaan.
Penelitian ini menggunakan kuesioner QoWL yang dirancang untuk mengevaluasi faktor-faktor seperti struktur kerja, kompensasi, lingkungan kerja, dan hubungan interpersonal. Penelitian ini mengumpulkan data kuantitatif dan menganalisisnya dengan menggunakan metode statistik, termasuk analisis korelasi dan regresi linier berganda. Temuan utama mengungkapkan bahwa ketidakpuasan terhadap kompensasi dan kondisi struktur kerja yang tidak memadai merupakan pendorong utama terjadinya perputaran karyawan. Analisis statistik menegaskan adanya korelasi yang kuat antara dimensi QoWL dan niat perputaran, yang menyoroti kebutuhan mendesak untuk dilakukan intervensi.
Penelitian ini mengusulkan rangkaian solusi yang dapat ditindaklanjuti seperti menyelaraskan kompensasi dengan standar industri, memperkenalkan program pengembangan karir yang terstruktur, dan lain-lain, dengan tujuan untuk meningkatkan kepuasan kerja, mengurangi tingkat perputaran karyawan, dan memastikan tenaga kerja yang stabil bagi organisasi. Penelitian ini berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas tentang retensi karyawan dengan memberikan bukti empiris tentang hubungan antara QoWL dan perputaran dalam lingkungan manufaktur. Penelitian ini menekankan pentingnya menangani dimensi QoWL untuk menumbuhkan lingkungan kerja yang mendukung, sehingga meningkatkan efisiensi operasional dan mempertahankan kesuksesan organisasi jangka panjang.