
Abstrak - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB I - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB II - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB III - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB IV - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB V - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Limbah kain katun merupakan salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan oleh
industri tekstil dan dapat menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan jika tidak
dikelola dengan baik. Melalui torefaksi basah, limbah kain diharapkan dapat diubah kembali
menjadi benang. Proses torefaksi basah menggunakan air bertekanan dalam kondisi subkritis
untuk menguraikan limbah menjadi produk baru yang dapat dipintal menjadi benang.
Dalam penelitian ini, proses torefaksi basah dilakukan menggunakan katalis dengan
konsentrasi 0,17 – 2,72 mol, temperatur 110 – 155 ºC, dan waktu tinggal 0 dan 60 menit.
Variasi parameter ini dieksplorasi untuk menentukan pengaruhnya terhadap kekuatan kain
agar dapat menentukan kelayakannya untuk diolah lebih lanjut menjadi benang. Penentuan
parameter optimal pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan biaya proses torefaksi
basah dan kekuatan kain yang dihasilkan.
Dari hasil pengujian didapatkan bahwa torefaksi basah limbah kain katun dengan
konsentrasi katalis dan temperatur tinggi serta waktu tinggal lama dapat menurunkan
kekuatan kain. Namun, penggunaan konsentrasi katalis yang tinggi dan temperatur tinggi
memerlukan biaya dan energi yang lebih besar.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa kondisi optimal untuk pengolahan limbah kain
katun tercapai pada konsentrasi katalis sebesar 0,17 mol, temperatur kerja 125 ºC, dan waktu
tinggal selama 60 menit. Kondisi ini dipilih karena mampu menghasilkan kekuatan kain
sebesar 0,385 MPa dengan biaya keseluruhan proses sebesar Rp 1.812,00 per jam.
Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penguraian limbah kain katun
menggunakan torefaksi basah dapat dilakukan dengan biaya proses dan konsentrasi katalis
yang rendah, walaupun prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama.