








Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang beperan dalam
perekonomian nasional. Hal ini terlihat berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi
yang berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, tingginya pertumbuhan
ekonomi wilayah diikuti dengan tingginya kesenjangan antar wilayah. Salah satu
pendekatan dalam mengurangi ketimpangan wilayah adalah dengan meningkatkan
keterkaitan antar wilayah melalui pengembangan sektor unggulannya. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola keterkaitan wilayah menurut sektor
unggulan dengan menggunakan data time-series PDRB berdasarkan lapangan
usaha tahun 2021-2023. Penentuan sektor unggulan ditentukan berdasarkan hasil
analisis metode tipologi klassen, sehingga diketahui terdapat tujuh sektor yang
masuk dalam kategori sektor unggulan yaitu: 1) Pertanian,Kehutanan, dan
Perikanan, 2)Konstruksi, 3)Perdagangan besar dan Eceran, 4) Real Estat, 5)
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial, 6) Jasa Pendidikan,
serta 7) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Hasil analisis tersebut kemudian
dijadikan sebagai dasar dalam penentuan keterkaitan spasial menggunakan analisis
Morans I dan Local Indicator Spasial Analysis (LISA). Hasil Moran’s I pada
ketujuh sektor di Provinsi Sulawesi menunjukkan tidak terdapat keterkaitan spasial
secara global berdasarkan sektor unggulan di Sulawesi Selatan. Apabila ditinjau
berdasarkan keterkaitan spasial secara lokal menggunakan analisis LISA terdapat 3
pola yang terbentuk yang ditinjau berdasarkan sektor unggulan yaitu Low-Low,
Low-High, dan High-Low. Hasil temuan ini memberikan gambaran mengenai tidak
meratanya nilai PDRB tiap sektor apabila ditinjau berdasarkan kedekatan
wilayahnya, sehingga dapat dijadikan dasar dalam intervensi kebijakan yang lebih
efektif dalam pengembangan ekonomi.