digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang beperan dalam perekonomian nasional. Hal ini terlihat berdasarkan laju pertumbuhan ekonomi yang berada diatas pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, tingginya pertumbuhan ekonomi wilayah diikuti dengan tingginya kesenjangan antar wilayah. Salah satu pendekatan dalam mengurangi ketimpangan wilayah adalah dengan meningkatkan keterkaitan antar wilayah melalui pengembangan sektor unggulannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola keterkaitan wilayah menurut sektor unggulan dengan menggunakan data time-series PDRB berdasarkan lapangan usaha tahun 2021-2023. Penentuan sektor unggulan ditentukan berdasarkan hasil analisis metode tipologi klassen, sehingga diketahui terdapat tujuh sektor yang masuk dalam kategori sektor unggulan yaitu: 1) Pertanian,Kehutanan, dan Perikanan, 2)Konstruksi, 3)Perdagangan besar dan Eceran, 4) Real Estat, 5) Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial, 6) Jasa Pendidikan, serta 7) Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan sebagai dasar dalam penentuan keterkaitan spasial menggunakan analisis Morans I dan Local Indicator Spasial Analysis (LISA). Hasil Moran’s I pada ketujuh sektor di Provinsi Sulawesi menunjukkan tidak terdapat keterkaitan spasial secara global berdasarkan sektor unggulan di Sulawesi Selatan. Apabila ditinjau berdasarkan keterkaitan spasial secara lokal menggunakan analisis LISA terdapat 3 pola yang terbentuk yang ditinjau berdasarkan sektor unggulan yaitu Low-Low, Low-High, dan High-Low. Hasil temuan ini memberikan gambaran mengenai tidak meratanya nilai PDRB tiap sektor apabila ditinjau berdasarkan kedekatan wilayahnya, sehingga dapat dijadikan dasar dalam intervensi kebijakan yang lebih efektif dalam pengembangan ekonomi.