
Abstrak - Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

DAFTAR PUSTAKA Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN Wirasana Andiputra
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Objek analisis dalam penelitian ini adalah struktur side frame dari bogie frame kereta cepat buatan Indonesia. Saat ini, pengembangan kereta cepat tersebut telah melewati tahap
desain konseptual dan direncanakan segera memasuki fase produksi. Untuk memastikan
keberhasilan dalam produksi komponen-komponen kereta cepat, aspek kemudahan manufaktur
manufacturability dan perakitan assemblability harus dianalisis berdasarkan desain terlebih
dahulu, guna mencegah kerugian yang tidak diinginkan selama fase produksi. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah design for manufacture and assembly (DFMA), yang
mencakup pedoman dalam proses manufaktur dan perakitan serta metode kuantifikasi untuk
mengukur kesulitan dan efisiensi dari kedua proses tersebut.
Analisis DFMA pada desain struktur side frame dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu metode Lucas-Hull dan metode Boothroyd-Dewhurst. Hasil dari metode Lucas-
Hull mencakup variabel efisiensi seperti functional efficiency sebesar 100%, handling ratio
sebesar 1,82, dan assembly ratio sebesar 6,46. Sementara itu, metode Boothroyd-Dewhurst memberikan nilai indeks DFA sebesar 13,12%. Nilai ini dianggap cukup efisien menurut metode Boothroyd-Dewhurst, sehingga perbaikan lebih lanjut tidak dianggap perlu. Hasil analisis menunjukkan bahwa desain secara umum sudah efisien, meskipun assembly ratio masih berada di atas ambang batas. Namun, hal ini bisa dimaklumi sebagai akibat dari kebutuhan teknis dan
keterbatasan teknologi saat ini.
Penelitian ini juga membahas perbandingan antara kedua metode DFMA yang digunakan
untuk menganalisis efisiensi desain struktur side frame. Hasil analisis menunjukkan bahwa perbedaan utama antara kedua metode terletak pada tingkat informasi yang diperlukan untuk
analisis serta metodologi analisis yang digunakan. Metode Lucas-Hull lebih cocok diterapkan
pada fase desain konseptual dalam siklus hidup produk, sementara metode Boothroyd-Dewhurst lebih sesuai diterapkan setelah desain parametrik produk telah ditentukan dan saat produk
diproduksi secara massal.