digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pemahaman tentang perilaku seismik dinding penahan tanah kaku sangat penting untuk menjamin keamanan struktur terhadap gempa bumi, khususnya dalam kondisi dinamik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja model tanah sederhana, yaitu Mohr-Coulomb (M-C) dan Hardening Soil Small-Strain (HSS), dalam mendekati hasil uji sentrifugal dinamik. Metodologi penelitian meliputi tinjauan pustaka, pengumpulan data tanah, struktur, serta gempa, simulasi numerik menggunakan metode elemen hingga, dan analisis perbandingan dengan data uji sentrifugal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model HSS lebih akurat dalam mendekati tekanan lateral tanah pada kedalaman 0–4 meter dibandingkan dengan model M-C, dengan overestimasi yang lebih kecil, yaitu 1,3–1,5 kali tekanan lateral hasil uji sentrifugal. Namun, pada kedalaman lebih dari 4 meter, model HSS mengalami overestimasi yang lebih signifikan, terutama pada uji LAA01 dengan peningkatan hingga 3 kali lipat. Sebaliknya, model M-C cenderung menghasilkan overestimasi tekanan lateral tanah yang lebih besar, yaitu 3–7 kali lipat pada berbagai kedalaman. Untuk analisis momen total, model HSS mengalami underestimasi sebesar 1,5–3 kali lipat, sedangkan model M-C menunjukkan overestimasi sebesar 1,2–1,5 kali lipat dibandingkan hasil uji sentrifugal. Secara keseluruhan, model HSS lebih andal dalam analisis tekanan lateral tanah, sedangkan model M-C lebih baik untuk mendekati hasil momen total, meskipun keduanya memiliki keterbatasan. Penelitian ini menyarankan kajian lebih lanjut menggunakan model tanah lempung dan analisis mendalam terhadap penyebab underestimasi momen pada model HSS. Hasil studi ini diharapkan dapat memberikan panduan untuk pemilihan model konstitutif tanah yang lebih optimal dalam desain struktur geoteknik di Indonesia.