Pemahaman tentang perilaku seismik dinding penahan tanah kaku sangat penting
untuk menjamin keamanan struktur terhadap gempa bumi, khususnya dalam
kondisi dinamik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja model tanah
sederhana, yaitu Mohr-Coulomb (M-C) dan Hardening Soil Small-Strain (HSS),
dalam mendekati hasil uji sentrifugal dinamik. Metodologi penelitian meliputi
tinjauan pustaka, pengumpulan data tanah, struktur, serta gempa, simulasi numerik
menggunakan metode elemen hingga, dan analisis perbandingan dengan data uji
sentrifugal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model HSS lebih akurat dalam mendekati
tekanan lateral tanah pada kedalaman 0–4 meter dibandingkan dengan model M-C,
dengan overestimasi yang lebih kecil, yaitu 1,3–1,5 kali tekanan lateral hasil uji
sentrifugal. Namun, pada kedalaman lebih dari 4 meter, model HSS mengalami
overestimasi yang lebih signifikan, terutama pada uji LAA01 dengan peningkatan
hingga 3 kali lipat. Sebaliknya, model M-C cenderung menghasilkan overestimasi
tekanan lateral tanah yang lebih besar, yaitu 3–7 kali lipat pada berbagai kedalaman.
Untuk analisis momen total, model HSS mengalami underestimasi sebesar 1,5–3
kali lipat, sedangkan model M-C menunjukkan overestimasi sebesar 1,2–1,5 kali
lipat dibandingkan hasil uji sentrifugal. Secara keseluruhan, model HSS lebih andal dalam analisis tekanan lateral tanah,
sedangkan model M-C lebih baik untuk mendekati hasil momen total, meskipun
keduanya memiliki keterbatasan. Penelitian ini menyarankan kajian lebih lanjut
menggunakan model tanah lempung dan analisis mendalam terhadap penyebab
underestimasi momen pada model HSS. Hasil studi ini diharapkan dapat
memberikan panduan untuk pemilihan model konstitutif tanah yang lebih optimal
dalam desain struktur geoteknik di Indonesia.