







Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi salah satu aspek penting dalam
upaya global mengatasi perubahan iklim, terutama di negara berkembang seperti
Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memilih opsi mitigasi
emisi GRK dengan menggunakan Kurva Biaya Pengurangan Marginal (Marginal
Abatement Cost Curve, MACC) dalam rangka mendukung transisi energi rendah
karbon di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini antara lain
pendekatan bottom up untuk proyeksi konsumsi energi dan proyeksi emisi gas
rumah kaca, pendekatan top down untuk pemilihan opsi mitigasi emisi gas rumah
kaca dengan mempertimbangkan dari sisi penyedia energi (supply side) dan
pengguna energi (demand side) yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai
teknologi dan kebijakan mitigasi yang dapat diterapkan secara efisien dari sisi biaya
menggunakan pendekatan kurva biaya pengurangan marginal. Hasil proyeksi
konsumsi energi meningkat dua kali lipat, dari tahun awal proyeksi sebesar
1.043.883 ribu BOE menjadi 2.481.005 ribu BOE pada tahun 2050. Hal ini
mencerminkan peningkatan kebutuhan energi untuk mendukung pertumbuhan
ekonomi, industrialisasi di masa depan. Untuk proyeksi emisi gas rumah kaca juga
mengalami peningkatan yang sama dari tahun awal proyeksi sebesar 760.801
ktCO2e menjadi 1.557.902 ktCO2e pada tahun 2050. Hal tersebut menandakan
bahwa emisi GRK di Indonesia akan terus meningkat secara signifikan tanpa
intervensi yang efektif. Total emisi GRK pada tahun 2050 sebelum dilakukan
mitigasi sebanyak 1.557.902 ktco2e dengan total reduksi emisi yang dilakukan
sebanyak 950.892 ktco2e, maka total emisi setelah dilakukan upaya mitigasi emisi
di tahun 2050 sebesar 607.010 ktco2e. Upaya mitigasi emisi gas rumah kaca yang
dilakukan diantaranya, peningkatan kapasitas PLT Geothermal dan PLTS,
Pengembangan teknologi CCS, efisiensi dari sektor industri, penggunaan lampu
hemat energi dan penambahan jumlah kendaraan listrik roda dua dan roda empat.