digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) menjadi salah satu aspek penting dalam upaya global mengatasi perubahan iklim, terutama di negara berkembang seperti Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan memilih opsi mitigasi emisi GRK dengan menggunakan Kurva Biaya Pengurangan Marginal (Marginal Abatement Cost Curve, MACC) dalam rangka mendukung transisi energi rendah karbon di Indonesia. Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini antara lain pendekatan bottom up untuk proyeksi konsumsi energi dan proyeksi emisi gas rumah kaca, pendekatan top down untuk pemilihan opsi mitigasi emisi gas rumah kaca dengan mempertimbangkan dari sisi penyedia energi (supply side) dan pengguna energi (demand side) yang bertujuan untuk mengidentifikasi berbagai teknologi dan kebijakan mitigasi yang dapat diterapkan secara efisien dari sisi biaya menggunakan pendekatan kurva biaya pengurangan marginal. Hasil proyeksi konsumsi energi meningkat dua kali lipat, dari tahun awal proyeksi sebesar 1.043.883 ribu BOE menjadi 2.481.005 ribu BOE pada tahun 2050. Hal ini mencerminkan peningkatan kebutuhan energi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, industrialisasi di masa depan. Untuk proyeksi emisi gas rumah kaca juga mengalami peningkatan yang sama dari tahun awal proyeksi sebesar 760.801 ktCO2e menjadi 1.557.902 ktCO2e pada tahun 2050. Hal tersebut menandakan bahwa emisi GRK di Indonesia akan terus meningkat secara signifikan tanpa intervensi yang efektif. Total emisi GRK pada tahun 2050 sebelum dilakukan mitigasi sebanyak 1.557.902 ktco2e dengan total reduksi emisi yang dilakukan sebanyak 950.892 ktco2e, maka total emisi setelah dilakukan upaya mitigasi emisi di tahun 2050 sebesar 607.010 ktco2e. Upaya mitigasi emisi gas rumah kaca yang dilakukan diantaranya, peningkatan kapasitas PLT Geothermal dan PLTS, Pengembangan teknologi CCS, efisiensi dari sektor industri, penggunaan lampu hemat energi dan penambahan jumlah kendaraan listrik roda dua dan roda empat.