digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kencing Drain adalah saluran drainase yang menerima aliran air dari daerah tangkapannya dan disalurkan ke Sungai Wulan. Ketika elevasi muka air Sungai Wulan lebih tinggi, terjadi backwater dan menyebabkan banjir. Upaya pengendalian banjir yang telah dilaksanakan antara lain normalisasi, kolam retensi seluas 4,48 Ha, long storage seluas 0,937 Ha, pintu pengendali banjir dan pompa. Hipotesa penelitian ini adalah upaya pengendalian banjir ini belum cukup dan perlu penambahan penanganan banjir berupa tambahan long storage, wetland, pola operasi pintu dan pompa, serta pemeliharaan kolam retensi. Tujuan penelitian adalah: 1) menghitung debit banjir rencana periode ulang 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun dan 20 tahun yang terjadi pada DAS Kencing Drain; 2) menganalisis besar reduksi banjir dan simulasi pemodelan banjir setelah dibangun kolam detensi, long storage dan wetland sebagai sarana pengendali banjir; 3) Merencanakan jumlah dan kapasitas pompa Kencing Drain yang diperlukan untuk pengendalian banjir; 4) Menganalisis pola operasi pompa dan pola operasi pintu air yang perlu diterapkan untuk optimasi pengendalian banjir; 5) Menganalisis sedimentasi di saluran dan kolam retensi untuk mengetahui penanganan yang harus dilakukan. Hasil analisis hidrologi menunjukkan bahwa debit di DAS Kencing Drain adalah Q2 sebesar 42.74 m3/s, Q5 sebesar 57.64 m3/s, Q10 sebesar 67.51 m3/s dan Q20 sebesar 76.97 m3/s. Analisis hidrolika dilakukan dengan simulasi pemodelan menggunakan aplikasi HEC-RAS. Hasil pemodelan 1D menunjukkan kondisi setelah penanganan berhasil menurunkan elevasi muka air rata-rata dari sebelumnya (eksisting) +7.02 m menjadi +5.37 m (reduksi 23,47%) dan tidak ditemukan adanya limpasan di sepanjang ruas saluran. Hasil pemodelan 2D menunjukkan terjadi penurunan luasan genangan dari yang sebelumnya 0,746 km2 menjadi 0,265 km2 (reduksi 64,47%). Pompa yang digunakan adalah 3 unit pompa utama berkapasitas 1,5 m3/s dan 2 unit pompa cadangan berkapasitas 0,5 m3/s, sedangkan pintu yang digunakan adalah 4 unit berdimensi 2x2 m untuk Pintu DKC-1 dan 2 unit berdimensi 2x2 m untuk Pintu DKC-2. Untuk efektivitas penggunaan pompa, perlu dilakukan pola operasi pintu dan pompa berdasarkan besar debit yang terjadi: Highest Flow, High Flow, Low Flow, Lowest Flow. Hasilnya adalah dengan menerapkan pola operasi pompa yang dinyalakan secara bertahap, terjadi penurunan durasi operasi pompa dari yang sebelumnya 16 jam 16 menit menjadi 13 jam 26 menit. Pemodelan sedimen 2D dilakukan dengan simulasi harian selama satu tahun (2022). Hasil pemodelan sedimen 2D menunjukkan sedimentasi tertinggi terjadi di pelimpah kolam retensi sebesar 1.6 m, dan penggerusan dasar saluran tertinggi di hilir Drain Kota. Sementara total beban angkutan sedimen selama satu tahun 2022 adalah sebesar 7.143,66 mg/l atau setara dengan 1.002,7 ton/tahun. Kenaikan elevasi dasar sebesar 20-30 cm di bulan April, Juni dan November, sehingga perlu dilakukan pengerukan berkala setiap 4 bulan sekali. Sementara untuk di saluran pengerukan berkala dilakukan 1 tahun sekali.