
2025_TS_PP_Muhammad Ibrahim Adam-29122261_Full Text
PUBLIC Open In Flip Book Kartika Ringkasan
Penelitian ini mengkaji dampak bea masuk dan tarif PPh22 terhadap kinerja industri elektronik dan telematika di Indonesia, dengan fokus pada data tahun 2022 dan 2023. Sebagai sektor yang berperan penting dalam pertumbuhan ekonomi dan teknologi Indonesia, industri ini sangat bergantung pada komponen impor, sehingga rentan terhadap perubahan kebijakan fiskal. Dengan menggunakan analisis regresi statistik, penelitian ini mengevaluasi pengaruh kebijakan tersebut terhadap impor, produksi domestik, dan ekspor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan tarif PPh22 dan bea masuk secara signifikan menurunkan volume impor komponen elektronik, sehingga meningkatkan biaya bagi produsen. Namun, tingginya tarif PPh22 mendorong peningkatan produksi dalam negeri, menandakan adanya pergeseran menuju manufaktur lokal sebagai respons terhadap penurunan ketergantungan pada impor. Sebaliknya, tarif PPh22 yang lebih tinggi berdampak negatif pada ekspor dengan menurunkan daya saing global, sementara bea masuk memiliki pengaruh yang lebih kecil namun tetap berkontribusi terhadap struktur biaya produksi dan kinerja ekspor. Penelitian ini menyoroti perlunya kebijakan fiskal yang seimbang untuk menjaga pertumbuhan industri. Rekomendasi yang diajukan mencakup optimalisasi bea masuk untuk mempermudah akses terhadap bahan baku produksi dan penyesuaian tarif PPh22 untuk mengurangi beban ekspor. Temuan ini memberikan panduan praktis bagi pembuat kebijakan untuk meningkatkan produksi lokal, memperkuat daya saing ekspor, dan memastikan ketahanan industri dalam menghadapi dinamika pasar global.