digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri susu merupakan salah satu industri penghasil air limbah yang tinggi, dengan proses pengolahan susu menghasilkan 1,1-6,8 L limbah cair per liter susu sementara 887 juta ton susu diproduksi pada tahun 2021. Mikroalga dapat mengolah air limbah industri susu, dengan menyerap karbon, nitrogen, dan fosfor yang terkandung, sekaligus menghasilkan lipid dan asam lemak yang dapat diolah menjadi biodiesel. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan air limbah industri susu sebagai substrat dan penambahan gliserol sebagai sumber karbon pada produksi lipid dan asam lemak mikroalga Chlorella pyrenoidosa. Dilakukan variasi pengenceran air limbah 0%, 10%, 25%, dan 50% volume medium serta penambahan gliserol 0, 5, 10, dan 15 g/L. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan gliserol dan air limbah susu meningkatkan laju pertumbuhan spesifik, produktivitas biomassa, dan perolehan lipid mikroalga sebelum tercapainya titik jenuh nutrien. Laju pertumbuhan spesifik terbaik (0,228 hari-1) diperoleh dengan kadar air limbah 25% dan gliserol 5 g/L. Sementara, biomassa paling banyak (0,353 g/L) diperoleh dengan kadar air limbah 50% dan gliserol 10 g/L. Kadar air limbah susu 25% dan gliserol 10 g/L adalah variasi optimal untuk perolehan lipid (37,0% berat kering sel). Konsentrasi nutrien yang tinggi meningkatkan panjang rantai karbon lipid, namun secara keseluruhan asam lemak yang dihasilkan masih didominasi oleh C10 atau asam kaprat.