digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ayeisha Marshanda [17419043]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan

Kemudahan dalam mengakses informasi menciptakan fenomena baru di kalangan remaja yaitu, self-diagnosis. Self-diagnosis adalah upaya penarikan kesimpulan jenis penyakit yang dilakukan seseorang berdasarkan informasi-informasi yang didapat secara mandiri, tanpa bantuan ahli. Self-diagnosis bisa berdampak buruk terhadap kesehatan mental seseorang karena tidak mendapatkan penanganan yang tepat. Remaja usia 14-17 tahun rentan melakukan self-diagnosis terhadap kesehatan mental karena menganggap informasi yang didapat di internet sudah memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan media preventif yang dapat memberikan pemahaman tentang dampak negatif self-diagnosis yang menarik serta mudah dipahami oleh usia 14-17 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman dampak negatif selfdiagnosis usia 14-17 tahun terhadap kesehatan mental, serta merancang motion graphic yang sesuai untuk rentang usia tersebut. Media motion graphic dipilih karena dapat mengubah informasi kompleks menjadi lebih mudah dipahami dan menggugah untuk disimak lewat pengggabungan berbagai elemen grafis menarik yang digerakkan. Metode penelitian yang digunakan untuk kebutuhan perancangan adalah metode kualitatif dengan studi kepustakaan, wawancara, serta komparasi karya sebagai landasan analisis. Tahapan perancangan motion graphic ini meliputi praproduksi, produksi, dan pascaproduksi. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa usia 14-17 tahun belum memahami dampak negatif self-diagnosis terhadap kesehatan mental, sehingga dirancanglah media motion graphic tentang dampak negatif self-diagnosis yang menarik bagi usia tersebut dan dapat disaksikan di media sosial Youtube.