Perpustakaan Digital ITB

Perkembangan teknologi seluler yang amat pesat merevolusi komunikasi dan konektivitas global, dengan jaringan 5G yang menawarkan konektivitas ultra-cepat, latensi rendah, dan keamanan tinggi yang memberikan manfaat bagi sektor seperti kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Namun, kemajuan ini juga membawa ancaman baru. Organisasi ekstremis semakin memanfaatkan dunia maya, menggunakan platform terenkripsi, media sosial, dan bot untuk perekrutan, propaganda, dan koordinasi serangan, seperti yang dilaporkan oleh BNPT dan JCAT. Untuk mengatasi ancaman tersebut, proyek ini bertujuan merancang sistem pemantauan lalu lintas pengguna pada jaringan 5G. Dengan mendeteksi pola lalu lintas mencurigakan melalui teknologi pemantauan canggih dan analitik data, sistem ini berupaya mengidentifikasi potensi ancaman dan meningkatkan keamanan nasional maupun internasional. Proses perancangan sistem pemantauan lalu lintas data pengguna berbasis cloud pada jaringan 5G non-standalone mencakup tiga tahap utama, yaitu membangun jaringan 5G, membuat sistem pemantauan, dan mengolah data. Jaringan 5G dibuat menggunakan platform srsRAN dengan konfigurasi yang menyerupai jaringan komersil agar perangkat yang ditargetkan dapat terhubung. Sistem pemantauan dibuat menggunakan Packetbeat untuk membaca dan mengirimkan data lalu lintas jaringan ke Elastic Cloud, yang kemudian ditampilkan di dashboard. Terakhir, dilakukan filtering terhadap data yang kurang relevan melalui proses pengolahan data pada dashboard. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem yang diimplementasikan memiliki hasil yang menjanjikan, dengan lama waktu pengambilan IMSI target selama 92 mikrosekon, serta informasi domain yang dikunjungi oleh setiap IMSI berhasil didapatkan secara real-time. Selain itu, sistem jaringan 5G juga bisa beroperasi pada laptop berspesifikasi rendah dengan utilisasi CPU hanya 12.1% dan penggunaan memori sebesar 3.24 GB menjadikannya sistem yang efisien dan portabel.