Saluran udara tegangan tinggi rentan terhadap gangguan, terutama gangguan
sementara yang dapat mengganggu pasokan listrik. Ketika gangguan terjadi,
pemutus sirkuit pada saluran akan terbuka untuk melindungi sistem. Implementasi
skema Auto-reclose (AR) menjadi solusi penting untuk memungkinkan saluran
secara otomatis menutup kembali setelah gangguan sementara. Namun, untuk
generator turbin besar seperti yang digunakan di pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU), operasi reclose yang tidak tepat dapat membawa risiko serius. Gangguan
dua fasa atau tiga fasa lebih berbahaya dibandingkan gangguan satu fasa karena
menghasilkan transien yang lebih kuat dan lebih sulit dikelola. Operasi reclose yang
tidak tepat pada kondisi ini dapat memperburuk keadaan.
Penelitian ini menganalisis dan mengimplementasikan skema Single Pole Autoreclose
(SPAR) dan Three Pole Auto-reclose (TPAR) pada saluran transmisi
tegangan tinggi yang terhubung ke outlet PLTU Labuan. Berdasarkan hasil
simulasi, generator mampu mempertahankan sinkronisasi baik dalam kondisi
operasi normal maupun ketika salah satu saluran tidak beroperasi karena
pemeliharaan. Bahkan ketika gangguan terjadi pada saluran lain selama
pemeliharaan, generator tetap sinkron setelah gangguan diatasi. Skema ini telah
diimplementasikan dan diuji pada penghantar Labuan-Saketi dan Labuan-Menes.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa skema auto-reclose yang dirancang mampu
beroperasi secara andal, mendukung pemulihan sistem secara otomatis, dan
meningkatkan keandalan sistem transmisi PLTU Labuan.