digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Dokumen Asli
PUBLIC Open In Flip Book Dessy Rondang Monaomi Ringkasan

Sistem gardu induk dan saluran transmisi merupakan elemen yang penting dalam sistem tenaga listrik. Sistem ini berperan dalam menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit ke pusat beban. Ada beberapa jenis tegangan yang dipakai di Indonesia yaitu sistem tegangan tinggi (150 kV) dan sistem ekstra tegangan tinggi (500 kV). Dalam praktiknya, sistem penyaluran masih sering kali belum terhubung satu sama lain (interkoneksi) dikarenakan banyak faktor diantaranya karena pembangunan yang belum selesai atau sistem masih berskala kecil. Saluran transmisi terisolasi pada sistem Ketapang merupakan salah satu dari beberapa sistem pada sistem Khatulistiwa Kalimantan Barat yang masih belum terinterkoneksi dengan jaringan utama. Karena jarak yang jauh, beban yang rendah dan tidak adanya pembangkit besar pada sistem terisolasi Ketapang berpotensi terjadi ketidaksesuaian tegangan pada saluran transmisi terisolasi sistem Ketapang yang melebihi batas tegangan pelayanan. Dengan tegangan nominal 150 kV yang masih belum memenuhi standar (tegangan aktual rata-rata 127 kV), maka perlu adanya peningkatan pelayanan. Peningkatan pelayanan ini tentunya perlu diimbangi dengan peningkatan kinerja peralatan, oleh karena itu perlu adanya perbaikan metode. Hal tersebut dapat diperbaiki dengan melakukan setting Onload Tap Changer (OLTC), penambahan reaktor, dan penambahan generator. Tesis ini bertujuan untuk mengkaji dan mengimplementasikan metode-metode tersebut guna meningkatkan kinerja sistem transmisi terisolasi Ketapang. Hasil yang diharapkan adalah peningkatan efisiensi dan keandalan sistem tenaga listrik, pengurangan potensi kerugian teknis, serta kontribusi terhadap pengembangan sistem tenaga listrik yang lebih berkelanjutan di Indonesia khususnya di wilayah Ketapang.