
2025_TS_PP_Milla Karisma_1-Full Thesis
PUBLIC Open In Flip Book Yose Ali Rahman Ringkasan
OFI-Cocoa - produsen kakao terkemuka yang mengkhususkan diri dalam bubuk
kakao, minuman keras, dan mentega - menghadapi tantangan dalam inefisiensi
rantai pasokannya. Meskipun memiliki kehadiran pasar yang mapan, OFI-Cocoa
mengalami tantangan dalam pengadaan, produksi, manajemen inventaris, dan
logistik. Inefisiensi ini disebabkan oleh tidak adanya sistem manajemen kinerja
yang terstruktur, yang menghambat kemampuan perusahaan untuk menyelaraskan
kegiatan operasional dengan tujuan strategis dan mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk mengatasi masalah ini dengan
menerapkan kerangka kerja Sistem Manajemen Kinerja Berbasis Pengetahuan
(KBPMS), yang menawarkan pendekatan komprehensif untuk mengidentifikasi,
mengukur, dan meningkatkan kinerja operasional.
Penelitian ini dibagi menjadi beberapa tahap: (1) Fondasi, (2) Informasi Dasar,
(3) Proses Desain, (4) Proses Implementasi, dan (5) Penyegaran. Data primer
dikumpulkan melalui wawancara dengan pemangku kepentingan utama. Data
sekunder dikumpulkan dari catatan internal perusahaan dan literatur eksternal.
Penelitian ini mengusulkan kerangka kerja KBPMS yang disesuaikan untuk OFICocoa.
Tujuh
belas
Indikator
Kinerja
Utama
(KPI)
dikembangkan
untuk
memantau
aktivitas
rantai pasokan, yang dikategorikan ke dalam tiga kelompok: (1) Hasil
Bisnis; (2) Proses Internal; dan (3) Kemampuan Sumber Daya. KPI ini
memungkinkan pemantauan kinerja yang komprehensif dan menyelaraskan
aktivitas operasional dengan tujuan strategis perusahaan. Hasil studi ini menyoroti
bahwa sistem manajemen kinerja yang terstruktur membantu meningkatkan
efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan mendukung pertumbuhan bisnis yang
berkelanjutan. Dengan mengadopsi kerangka kerja KBPMS, OFI-Cocoa dapat
mengatasi inefisiensi rantai pasokannya, meningkatkan proses pengambilan
keputusan, dan memperkuat posisi kompetitifnya dalam industri kakao global.