Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem tenaga hybrid berbasis PLTD, PLTS, dan BESS (Battery Energy Storage) di Pulau Sipora, Kepulauan Mentawai. Sistem hybrid ini dirancang untuk mengurangi ketergantungan pada PLTD dengan memanfaatkan energi terbarukan dari PLTS yang didukung oleh BESS. Analisis yang dilakukan meliputi analisis tekno-ekonomi dan analisis penempatan optimal dari Distributed Generation (DG). Hasil simulasi kemudian di evaluasi dengan analisis aliran daya. Penempatan optimal dari DG ditentukan dengan menggunakan metode PSO (Particle Swarm Optimization). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem hybrid ini menghasilkan Bauran Energi bersih sebesar 54% dan menghasilkan Levelized Cost of Energy (LCOE) sebesar $0,302/kWh, Nett Present Cost sebesar $46.9M, serta Menekan Emisi Karbon sebsar 27,7% Per tahun. Konfigurasi ini memiliki Aliran daya kapasitas terpasang tertinggi yaitu 23,93 MW. Kapasitas ini ideal untuk mendukung Permintaan beban yang terus bertumbuh. Implementasi sistem ini mendukung Program dedieselisasi dan pencapaian target Net Zero Emission, sekaligus memberikan referensi signifikan untuk pengembangan sistem energi terbarukan di wilayah terpencil di Indonesia.