
Abstrak - Qonita Hansyahfanie Badar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Plasmid merupakan materi genetik yang seringkali digunakan dalam proses kloning
molekuler. Salah satu aplikasinya di dunia kesehatan adalah dalam pengembangan vaksin
mRNA COVID-19. Produksi plasmid yang baik di dalam sel inang sangat dipengaruhi
oleh waktu pemanenan serta komposisi tertentu dalam medium kultivasi yang digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu panen E. coli TOP10 optimal serta
pengaruh variasi komponen dalam medium kultivasi terhadap performa produksi
pcDNA3.1(+)_UTR_Spike vaksin mRNA COVID-19. Koloni sel inang E. coli TOP10
yang sudah ditransformasi plasmid pcDNA3.1(+)_UTR_Spike pertama-tama diinokulasi
dari stok gliserol ke medium padat LB (Lysogeny Broth) lalu koloni tunggal yang
terbentuk diinokulasi ke variasi medium cair perlakuan. Medium yang digunakan adalah
LB, TB (Terrific Broth), dan TBGL (TB + gliserol 46 g/L). Waktu isolasi plasmid yang
dilakukan adalah pada jam ke-12 dan jam ke-24 pasca pembuatan kultur kerja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa volumetric yield plasmid antara isolat pada jam ke-12 dan
isolat pada jam ke-24 tidak berbeda secara signifikan. Isolat jam ke-12 medium TB
memperlihatkan volumetric yield ~1,8X lebih kecil dibandingkan medium LB, sedangkan
medium TBGL memperlihatkan volumetric yield ~2,7X lebih kecil dibandingkan dengan
medium LB. Dapat disimpulkan bahwa waktu panen E. coli TOP10 untuk produksi
pcDNA 3.1(+)_UTR_Spike sebaiknya dilakukan pada jam ke-12 pasca pembuatan kultur
kerja. Komponen berupa tryptone 10g/L, yeast extract 5g/L, dan NaCl 10g/L sebagaimana
yang terkandung di dalam medium kultivasi LB (Miller) mampu menghasilkan performa
produksi pcDNA 3.1(+)_UTR_Spike lebih baik dibandingkan medium TB dan TBGL
dengan rerata volumetric yield plasmid sebesar 12,52 ?g/mL.