digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Qonita Hansyahfanie Badar
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Plasmid merupakan materi genetik yang seringkali digunakan dalam proses kloning molekuler. Salah satu aplikasinya di dunia kesehatan adalah dalam pengembangan vaksin mRNA COVID-19. Produksi plasmid yang baik di dalam sel inang sangat dipengaruhi oleh waktu pemanenan serta komposisi tertentu dalam medium kultivasi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu panen E. coli TOP10 optimal serta pengaruh variasi komponen dalam medium kultivasi terhadap performa produksi pcDNA3.1(+)_UTR_Spike vaksin mRNA COVID-19. Koloni sel inang E. coli TOP10 yang sudah ditransformasi plasmid pcDNA3.1(+)_UTR_Spike pertama-tama diinokulasi dari stok gliserol ke medium padat LB (Lysogeny Broth) lalu koloni tunggal yang terbentuk diinokulasi ke variasi medium cair perlakuan. Medium yang digunakan adalah LB, TB (Terrific Broth), dan TBGL (TB + gliserol 46 g/L). Waktu isolasi plasmid yang dilakukan adalah pada jam ke-12 dan jam ke-24 pasca pembuatan kultur kerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa volumetric yield plasmid antara isolat pada jam ke-12 dan isolat pada jam ke-24 tidak berbeda secara signifikan. Isolat jam ke-12 medium TB memperlihatkan volumetric yield ~1,8X lebih kecil dibandingkan medium LB, sedangkan medium TBGL memperlihatkan volumetric yield ~2,7X lebih kecil dibandingkan dengan medium LB. Dapat disimpulkan bahwa waktu panen E. coli TOP10 untuk produksi pcDNA 3.1(+)_UTR_Spike sebaiknya dilakukan pada jam ke-12 pasca pembuatan kultur kerja. Komponen berupa tryptone 10g/L, yeast extract 5g/L, dan NaCl 10g/L sebagaimana yang terkandung di dalam medium kultivasi LB (Miller) mampu menghasilkan performa produksi pcDNA 3.1(+)_UTR_Spike lebih baik dibandingkan medium TB dan TBGL dengan rerata volumetric yield plasmid sebesar 12,52 ?g/mL.