Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi sistem Fault Location, Isolation, and Service Restoration (FLISR) dalam proses pemulihan jaringan yang mengalami pemadaman akibat gangguan di seksi lain dalam satu penyulang. FLISR merupakan salah satu implementasi dari Distribution Management System (DMS) yang diterapkan di wilayah Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Jawa Tengah. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menambahkan beberapa variabel baru ke dalam algoritma kerja FLISR, yaitu historis gangguan, hasil inspeksi jaringan, prediksi beban dan susut teknis.
Variabel-variabel tersebut dihitung menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) guna menentukan opsi terbaik berdasarkan data yang tersedia. Studi kasus dilakukan pada penyulang KDS15 dan hasilnya menunjukkan bahwa algoritma baru ini menghasilkan keputusan yang lebih baik dalam hal keandalan dan efisiensi, ditandai dengan potensi gangguan berulang yang lebih kecil dan penurunan susut teknis. Sebagian besar data yang digunakan untuk algoritma FLISR dapat diakses melalui sistem Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA), sehingga mendukung efisiensi kerja sistem.
Kebaruan penelitian ini terletak pada penambahan variabel historis gangguan, Hasil Inspeksi, prediksi beban dan susut teknis, yang sebelumnya tidak dipertimbangkan dalam algoritma FLISR. Penelitian ini membuktikan bahwa integrasi variabel-variabel baru tersebut berkontribusi pada peningkatan keandalan dan efisiensi jaringan distribusi.