Tanah lempung lunak sering menjadi tantangan dalam konstruksi infrastruktur karena sifatnya yang sangat kompresibel dan rendah kuat geser. Pada proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, metode perbaikan tanah dengan preloading dan Prefabricated Vertical Drain (PVD) digunakan untuk mempercepat proses konsolidasi guna mengurangi risiko deformasi berlebih. Namun, deformasi lateral akibat preloading dapat memengaruhi struktur yang berdekatan, termasuk fondasi abutmen pile slab.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh parameter kedalaman tanah terkonsolidasi (hc), jarak timbunan ke abutmen (x), laju penimbunan (fill rate, FR), dan momen yang terjadi pada fondasi abutmen pile slab akibat deformasi lateral selama proses konsolidasi. Simulasi numeris berbasis metode elemen hingga 2D menggunakan perangkat lunak Plaxis 2D dilakukan untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel tersebut terhadap deformasi lateral pada ujung timbunan (?s), defleksi lateral fondasi (?f), serta momen pada fondasi.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin besar kedalaman tanah terkonsolidasi (hc), semakin signifikan deformasi lateral yang terjadi pada ujung timbunan dan fondasi abutmen. Laju penimbunan (FR) yang lebih tinggi mempercepat waktu konsolidasi, namun meningkatkan deformasi lateral. Jarak timbunan ke abutmen (x) berbanding terbalik dengan deformasi lateral fondasi, di mana peningkatan jarak secara signifikan mengurangi deformasi lateral. Selain itu, momen maksimum yang terjadi pada fondasi abutmen masih berada dalam batas aman material konstruksi.
Perbandingan dengan penelitian sebelumnya, seperti studi Ladd (1991), Ong dan Chai (2011) dan Wang et al. (2019), mengonfirmasi bahwa deformasi lateral sangat berkaitan dengan parameter laju penimbunan dan penurunan yang terjadi. Deviasi hasil yang terjadi dari penelitian sebelumnya banyak dipengaruhi oleh geoteknik dan geometri timbunan.
Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk melaksanakan pekerjaan preloading sebelum pembangunan abutmen guna meminimalkan dampak deformasi lateral pada fondasi. Selain itu, pemasangan instrumentasi seperti inklinometer dan settlement plate disarankan untuk memantau stabilitas selama proses konstruksi. Penelitian ini diharapkan menjadi referensi bagi penyusunan standar pekerjaan penimbunan yang berdekatan dengan struktur eksisting khususnya pada lokasi oprit jembatan atau pile slab.