digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kondisi tanah lunak sering menjadi tantangan utama dalam pembangunan infrastruktur, terutama pada proyek jalan tol, karena memiliki daya dukung yang rendah dan rentan terhadap penurunan (settlement) serta deformasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas metode Deep Soil Mixing (DSM) dalam meningkatkan stabilitas tanah lunak pada proyek Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket 2. Studi ini mengevaluasi pengaruh variasi campuran semen terhadap nilai Unconfined Compressive Strength (UCS) tanah yang distabilisasi dan implikasinya terhadap kestabilan lereng timbunan melalui pendekatan numerik menggunakan perangkat lunak Plaxis 2D. Pengumpulan data dilakukan melalui pengujian laboratorium dan lapangan, meliputi analisis sifat mekanik tanah seperti nilai sondir (qc), indeks plastisitas (PI), dan kandungan butiran halus. Pengujian Job Mix Formula (JMF) menggunakan dua komposisi semen (175 kg/m³ dan 200 kg/m³) dilakukan pada umur curing 7, 14, dan 28 hari untuk menentukan nilai UCS. Pemodelan elemen hingga dilakukan dengan tiga skenario: timbunan tanpa perbaikan, timbunan dengan DSM tipe single pile, dan DSM tipe wall. Hasil studi menunjukkan bahwa metode DSM meningkatkan nilai UCS hingga 2,47 MPa pada campuran semen 200 kg/m³ setelah 28 hari curing. Pemodelan numerik elemen hingga mengindikasikan peningkatan faktor keamanan (SF) secara signifikan dengan aplikasi DSM, dari 1,7 pada kondisi tanah tanpa perbaikan menjadi 1,9 pada DSM single pile dan 2,2 pada DSM wall. Korelasi antara parameter tanah asli dan hasil stabilisasi menunjukkan bahwa plastisitas dan kandungan butiran halus memengaruhi efektivitas DSM.