digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Tanah lunak memiliki daya dukung yang rendah sehingga memerlukan perbaikan untuk menghindari penurunan yang berlebihan. Penelitian ini membandingkan nilai penurunan tanah pada proyek PLTGU Semarang menggunakan metode analitik, numerik dengan PLAXIS 2D, serta pengamatan lapangan. Perbaikan tanah dilakukan dengan kombinasi prefabricated vertical drain (PVD) dan preloading untuk mempercepat proses konsolidasi. Metode penelitian terdiri dari tiga pendekatan utama: perhitungan analitik menggunakan metode Terzaghi, simulasi numerik dengan PLAXIS 2D, dan monitoring pengamatan lapangan dengan settlement plate serta piezometer. Simulasi dilakukan dengan variasi spasi pemasangan PVD, yaitu 100 cm, 110 cm, 120 cm, 150 cm, dan 200 cm, serta perbandingan dengan kondisi tanpa PVD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode analitik menghasilkan nilai penurunan sebesar 1,12 m, metode numerik PLAXIS 2D sebesar 1,64 m, dan hasil pengamatan lapangan sebesar 1,67 m. Perhitungan dengan metode Asaoka memprediksi nilai penurunan akhir sebesar 1,74 m. Analisis porewater pressure menunjukkan bahwa nilai dari PLAXIS 2D sebesar 50,68 kPa pada elevasi -5 m dan 150 kPa pada elevasi -15 m, yang dibandingkan dengan data pengamatan lapangan. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan PVD dengan spasi lebih rapat mempercepat waktu konsolidasi hingga 95%. Simulasi menunjukkan bahwa tanpa PVD, waktu konsolidasi mencapai 380 bulan, sedangkan dengan PVD pada spasi 100 cm hanya membutuhkan 2-3 bulan. Perbandingan antara metode analitik, numerik, dan pengamatan lapangan menunjukkan bahwa PLAXIS 2D dapat memberikan hasil yang lebih mendekati kenyataan dibandingkan metode analitik konvensional. Penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi preloading dan PVD merupakan metode yang efektif dalam meningkatkan stabilitas tanah lunak dan mengurangi waktu konsolidasi. Hasil penelitian dapat menjadi referensi dalam desain perbaikan tanah dengan mempertimbangkan parameter geoteknik yang lebih akurat.