Tanah lunak memiliki daya dukung yang rendah sehingga memerlukan
perbaikan untuk menghindari penurunan yang berlebihan. Penelitian ini
membandingkan nilai penurunan tanah pada proyek PLTGU Semarang
menggunakan metode analitik, numerik dengan PLAXIS 2D, serta
pengamatan lapangan. Perbaikan tanah dilakukan dengan kombinasi
prefabricated vertical drain (PVD) dan preloading untuk mempercepat proses
konsolidasi.
Metode penelitian terdiri dari tiga pendekatan utama: perhitungan analitik
menggunakan metode Terzaghi, simulasi numerik dengan PLAXIS 2D, dan
monitoring pengamatan lapangan dengan settlement plate serta piezometer.
Simulasi dilakukan dengan variasi spasi pemasangan PVD, yaitu 100 cm, 110
cm, 120 cm, 150 cm, dan 200 cm, serta perbandingan dengan kondisi tanpa
PVD.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode analitik menghasilkan nilai
penurunan sebesar 1,12 m, metode numerik PLAXIS 2D sebesar 1,64 m, dan
hasil pengamatan lapangan sebesar 1,67 m. Perhitungan dengan metode
Asaoka memprediksi nilai penurunan akhir sebesar 1,74 m. Analisis
porewater pressure menunjukkan bahwa nilai dari PLAXIS 2D sebesar 50,68
kPa pada elevasi -5 m dan 150 kPa pada elevasi -15 m, yang dibandingkan
dengan data pengamatan lapangan.
Dari hasil penelitian, diketahui bahwa penggunaan PVD dengan spasi lebih
rapat mempercepat waktu konsolidasi hingga 95%. Simulasi menunjukkan
bahwa tanpa PVD, waktu konsolidasi mencapai 380 bulan, sedangkan dengan
PVD pada spasi 100 cm hanya membutuhkan 2-3 bulan. Perbandingan antara
metode analitik, numerik, dan pengamatan lapangan menunjukkan bahwa
PLAXIS 2D dapat memberikan hasil yang lebih mendekati kenyataan
dibandingkan metode analitik konvensional.
Penelitian ini menegaskan bahwa kombinasi preloading dan PVD merupakan
metode yang efektif dalam meningkatkan stabilitas tanah lunak dan
mengurangi waktu konsolidasi. Hasil penelitian dapat menjadi referensi
dalam desain perbaikan tanah dengan mempertimbangkan parameter
geoteknik yang lebih akurat.