digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Studentifikasi, sebagai bentuk gentrifikasi akibat meningkatnya jumlah mahasiswa, mengubah struktur sosial, ekonomi, dan lingkungan di Jatinangor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan dampaknya terhadap kelayakhunian serta kualitas lingkungan permukiman di kawasan tersebut. Pendekatan deskriptif dengan model sekuensial eksploratori digunakan, menggabungkan analisis kualitatif melalui weighted thematic analysis dan kuantitatif dengan Weighted Sum Model (WSM). Data kualitatif dari wawancara mendalam mengeksplorasi perspektif penduduk lokal, mahasiswa, dan pihak terkait, sedangkan data kuantitatif dari survei kuesioner mengungkap pola umum di antara responden. Hasil menunjukkan tingkat kelayakhunian kawasan "cukup layak huni" dengan skor 66,67%. Tipologi hunian mahasiswa meliputi HMO, PBSA, dan private housing, dengan konsentrasi utama di area selatan. Tantangan signifikan meliputi minimnya ventilasi, ruang terbuka hijau, kebisingan, risiko kejahatan, serta pengelolaan sampah. Dampak studentifikasi juga mencakup peningkatan ekonomi lokal, meski dominasi pengusaha luar dan kenaikan harga tanah menekan masyarakat asli. Kesimpulannya, perencanaan kolaboratif diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang lebih layak, inklusif, dan berkelanjutan. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kebijakan kota yang terintegrasi, dengan fokus pada pengelolaan lingkungan, kesetaraan ekonomi, dan pembangunan infrastruktur yang berorientasi keberlanjutan.