digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Sistem lisensi kontraktor memainkan peran strategis dalam industri konstruksi dan perekonomian Indonesia. Sistem ini bertujuan untuk menjamin keselamatan masyarakat dengan memastikan bahwa badan usaha yang beroperasi memiliki kompetensi serta tanggung jawab yang memadai. Langkah ini menjadi krusial dalam mencegah kegagalan konstruksi yang dapat berdampak pada keamanan publik dan kerugian ekonomi. Dengan sistem perizinan usaha yang efektif, badan usaha konstruksi di Indonesia diharapkan mampu menghasilkan proyek berkualitas tinggi yang memenuhi standar internasional. Penelitian ini membahas sistem lisensi kontraktor di Indonesia dengan melakukan perbandingan terhadap sistem serupa di Malaysia dan Singapura. Berbagai tantangan dan masalah yang menghambat efisiensi serta efektivitas sistem diidentifikasi, termasuk pemahaman yang kurang tentang konsep lisensi dan registrasi, birokrasi yang rumit, serta pelaksanaan perizinan usaha yang belum optimal. Melalui studi literatur, diskusi kelompok terarah (focus group discussion), dan survei terhadap berbagai pemangku kepentingan, ditemukan bahwa reformasi menyeluruh diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan transparansi sistem tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem di Malaysia dan Singapura lebih efisien berkat penerapan konsep single authority dan single fee. Faktor-faktor ini menjadi contoh praktik terbaik yang dapat diadopsi untuk memperbaiki sistem di Indonesia. Analisis SWOT digunakan dalam penelitian ini untuk merumuskan strategi jangka pendek dan panjang, seperti pelonggaran persyaratan sertifikat, penyebaran informasi yang lebih luas, dan pengembangan platform digital OSS-RBA. Reformasi ini diharapkan dapat menghasilkan sistem perizinan usaha yang lebih efektif, mendukung ekosistem konstruksi yang sehat, serta meningkatkan daya saing industri konstruksi Indonesia di tingkat internasional. Penelitian ini menawarkan landasan yang kokoh bagi pembuat kebijakan untuk mengadopsi rekomendasi strategis tersebut, sekaligus mendorong pertumbuhan industri konstruksi yang lebih berkelanjutan dan kompetitif.