digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


ANAS SYUHUD RABBANI
EMBARGO  2028-03-24 

ANAS SYUHUD RABBANI
EMBARGO  2028-03-24 

ANAS SYUHUD RABBANI
EMBARGO  2028-03-24 

ANAS SYUHUD RABBANI
EMBARGO  2028-03-24 

ANAS SYUHUD RABBANI
EMBARGO  2028-03-24 

ANAS SYUHUD RABBANI
EMBARGO  2028-03-24 


Plastik konvensional yang sering digunakan sehari-hari terbuat dari minyak bumi yang telah mengalami berbagai proses rumit menjadi plastik. Plastik tersebut sulit terurai secara alami dan ketersediaan dari minyak bumi itu sendiri memiliki keterbatasan. Salah satu solusi atas masalah tersebut adalah mengganti penggunaan plastik konvensional dengan bioplastik. Pati merupakan salah satu polimer yang berpotensi sebagai material bioplastik, namun kelemahannya yaitu kurang plastis dan sifat mekaniknya rendah. Untuk memperbaiki kekurangan tersebut, struktur pati perlu dimodifikasi. pada penelitian ini, pati dimodifikasi melalui pembuatan kompleks dengan polietilen-b-poli(etilen glikol) (PE-b PEG) membentuk kompleks pati?(PE-b-PEG), serta dilakukan penambahan polimer lain (PVA Mw ~30000, PVA Mw ~72000, PVA Mw ~145000, dan pektin). Pada tahap plastisasi, mula-mula dilakukan penambahan air dalam pati pada 85?C hingga tergelatinasi, lalu ditambahkan PE-b-PEG (Mn ~2,250) dengan komposisi 5%(b/b berdasarkan massa kompleks) pada suhu yang sama selama 2 jam. Kompleks yang terbentuk selanjutnya dicampurkan dengan polimer lain dengan perbandingan massa [1:2], [1:1], dan [2:1] serta penambahan pemplastis asam sitrat (1%, 3%, 5%, dan 7% b/b) dan sorbitol sebanyak 15%, 20%, dan 25% (b/b) selama 20 menit. Setelah itu, campuran dimasukkan ke cetakan dan dikeringkan dalam oven selama 24 jam pada suhu 45?C. Plastik yang dihasilkan kemudian dikarakterisasi untuk melihat sifat fisiknya melalui uji sudut kontak, uji sifat mekanik, XRD (X-Ray Diffraction), TGA (Thermogravimetric Analysis), dan AFM (Atomic Force Microscopy). Pada hasil uji sudut kontak plastik dengan penambahan PVA (Mw ~72000) didapatkan nilai 50,3?, yang mengindikasikan plastik tersebut bersifat hidrofilik. Pada hasil uji mekanik, plastik dengan penambahan pektin didapatkan nilai kuat tarik hingga 9?29 MPa, regangan 3?7%, dan modulus young 11?148 MPa. Sedangkan hasil uji mekanik dari plastik dengan penambahan PVA menunjukkan nilai kuat tarik 6?15 MPa, regangan 142?324%, dan modulus young 13?28 MPa. Hasil uji mekanik plastik dengan penambahan PVA (Mw ~72000) sudah sesuai dengan standar bioplastik di Indonesia (SNI 7818:20114).