digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flip Book Dewi Supryati Ringkasan

PT PLN (Persero) adalah BUMN di yang bergerak dibidang ketenagalistrikan memiliki peran strategis dalam menyediakan pasokan listrik yang andal di seluruh Indonesia. Namun, kompleksitas proses bisnis dan tantangan dalam pengelolaan risiko memerlukan pendekatan yang lebih terintegrasi untuk mendukung pencapaian tujuan strategis perusahaan. Penelitian yang dilakukan bertujuan mengembangkan kerangka kerja untuk menentukan indikator keberhasilan proses bisnis yang terintegrasi dengan sasaran strategis, Key Performance Indicators (KPI), proses bisnis, identifikasi indikator, dan manajemen risiko di tiga fungsi yaitu distribusi, transmisi, dan proyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi distribusi pola pembentuk indikator kinerja proses bisnis adalah kombinasi proses- output dan input-proses-output dengan dimensi waktu, kuantitas, dan kualitas. Fungsi transmisi pola pembentuk indikator kinerja proses bisnis adalah kombinasi input-proses-output dan input-proses dengan dimensi waktu, kualitas, dan fleksibilitas. Fungsi proyek pola pembentuk indikator kinerja proses bisnis adalah kombinasi input-proses-output dan proses-output dengan dimensi biaya, waktu, kualitas, dan kuantitas. Identifikasi risiko menemukan empat risiko pada fungsi distribusi, lima risiko pada fungsi transmisi, dan enam risiko pada fungsi proyek. Penelitian yang dilakukan memberikan empat kontribusi utama. Pertama, mengembangkan kerangka kerja integrasi sasaran strategis, KPI, indikator kinerja proses bisnis, dan identifikasi risiko berbasis proses bisnis. Kedua, menjelaskan cara menentukan indikator kinerja proses bisnis yang selaras dengan strategi organisasi dan KPI pada rantai nilai ketenagalistrikan. Ketiga, penelitian yang dilakukanmenjadi pedoman bagi pengambil keputusan di PLN untuk mengidentifikasi risiko operasional berdasarkan informasi indikator kinerja proses bisnis. Keempat, penelitian yang dilakukan menyediakan acuan kerangka kerja bagi pengambil keputusan perusahaan ketenagalistrikan dalam menetapkan indikator kinerja proses bisnis dan risiko operasional secara terintegrasi, dengan mempertimbangkan sasaran srategis dan KPI organisasi.