
Annisa Dwiartha Pangestuti [27122017]
PUBLIC Open In Flip Book Noor Pujiati.,S.Sos Ringkasan
Di era modern ini, kostum panggung tidak hanya memperhatikan pada aspek estetika
tetapi juga sebagai media dalam penyampaian pesan moral dan budaya. Pada konteks
ini, generasi Z sebagai kelompok yang memiliki karakteristik unik berupa kebebasan
berekspresi dan berkreasi dan fear of missing out (FoMO) memiliki pandangan yang
unik terhadap penilaian antara aspek visual estetika dan etika. Etika berbusana menjadi
aturan dan keseimbangan nilai moral dalam berbusana di masyarakat agar terjadi
kepatuhan bersama. Penggunaan pakaian bustier sebagai kostum panggung menjadi
contoh pada terjadinya pergeseran etika yang berlaku sebagai pakaian dalam menjadi
pakaian luar. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif untuk mengidentifikasi
wujud visual desain kostum (bustier) nuansa Sunda Yura Yunita terkait etika
berbusana dan menganalisis persepsi generasi Z terhadap visualisasi desain kostum
(bustier) nuansa Sunda penyanyi Yura Yunita pada aspek estetika dan etika berbusana.
Penelitian ini menunjukkan bahwa menurut persepsi generasi Z penggunaan kostum
panggung (bustier) Yura Yunita terkategori sedikit estetika dan beretika memiliki
kesan yang sopan dengan visual yang menarik. Estetika pada konsep berbusana
berkaitan dengan kesan inovasi, estetik, warna, dan detail. Estetika berbusana merujuk
pada kesan bentuk tubuh ideal dalam nuansa Sunda diperlihatkan pada pemilihan
garniture dan posisi penempatannya. Aspek terselubungi menjadi faktor utama pada
kesan etika dan faktor selanjutnya pada pemilihan bahan kain.