Syifa Mahardani Safira [17019027]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Penulis menilai bed rotting sebagai fenomena budaya kontemporer yang penting
untuk diangkat dan direspon pada penciptaan dan penulisan karya seni rupa ini.
Karya berdiri sebagai ruang bagi penulis untuk mengekspresikan respon gagasan
pribadi mengenai narasi bed rotting sebagai sebuah masalah sosial yang beberapa
tahun terakhir ini telah meluas di masyarakat. Berdasarkan studi literatur dan juga
sudut pandang penulis sebagai individu yang pernah mengalami pengalaman
serupa secara langsung, penulis merepresentasikan apa yang selama ini penulis
observasi, kontemplasi, dan maknai mengenai topik bed rotting melalui karya
yang dinamai Selama(-lamanya) di Rumah. Selain untuk mengangkat dan
mengeksplorasi sebuah topik yang penulis minati, penciptaan karya juga
dimaksudkan untuk menyimpulkan buah hasil dari proses riset artistik dan
bereksperimen dengan medium tanah liat yang telah penulis jalankan selama
waktu kuliah di studio keramik seni rupa ITB.
Dalam proses penciptaannya, penulis menggunakan beberapa teori sebagai
landasan berkarya, seperti teori fenomena bed rotting sebagai kecenderungan
metode merawat diri bagi generasi muda, teori pendekatan kesementaraan pada
perkembangan praktik seni keramik kontemporer dan teori seni sebagai
pengalaman multisensorik. Fokus pada karya merupakan objek instalasi kamar
tidur yang isi ruangnya mengekspresikan gambaran dampak bed rotting, karena
penulis memandang kamar tidur sebagai tempat pengalaman bed rotting paling
umum berlangsung sehingga kamar dinilai dapat bercerita mengenai perilaku dan
keadaan mental pemiliknya bersadarkan kondisi dan sususan isi kamar tersebut.
Dalam hal eksplorasi teknis dan media, penulis menghadirkan karya sebagai
ruang instalasi kamar yang tertutup namun dalam waktu yang sama berlokasi di
area umum untuk mengartikulasikan karakteristik site-specific karya. Visualisasi
keadaan di dalamnya merepresentasikan kecenderungan keadaan suasana kamar
saat aksi bed rotting terjadi, di mana kamar tampak tidak terurus dan terbengkalai.
Selain itu, penulis juga memanfaatkan medium tanah, mikroorganisme cacing dan
sampah organik yang dalam hal ini diolah sebagai media tanam dan dikaitkan
dengan sudut pandang kesementaraan. Pengolahan media tanam menunjukkan
suatu sifat kesementaraan yang transformatif dan terikat dengan simbolisasi aspek
‘pembusukan’ pada kegiatan bed rotting. Melalui serangkaian pendekatan artistik
yang dipilih, penulis membuka dialog mengenai bagaimana bed rotting
menciptakan kondisi terjebak dan terisolasi yang dapat dimaknai sebagai sebuah
proses pembusukan jiwa dan kesejahteraan mental pelakunya.
Perpustakaan Digital ITB