Proses produksi resin polipropilena di PT XYZ menggunakan teknologi Spheripol
dari lisensor LyondellBasell. Saat diresmikan pada tahun 1995, kapasitas produksi
awal PT XYZ adalah 12,5 ton/jam. Melalui proses de-bottlenecking, kapasitas
produksi saat ini telah meningkat menjadi 34 ton/jam. Dalam proses pemulihan
nitrogen pengering, terdapat dua kendala utama: jumlah debu resin polipropilena
yang terbawa oleh keluaran nitrogen cyclone yang terlalu banyak, dan proses
penghilangan kelembaban pada nitrogen scrubber yang tidak sesuai dengan desain
awal. Tujuan kajian ini adalah memanfaatkan model simulasi untuk mengevaluasi
kinerja nitrogen cyclone dan nitrogen scrubber dalam mengatasi kendala operasi
tersebut.
Dengan menggunakan model simulasi Aspen Plus versi 14 yang telah tervalidasi
dengan data operasi aktual, diperoleh beberapa opsi desain modifikasi optimal yang
dapat menyamai kondisi desain awal 12,5 ton/jam. Setelah opsi desain modifikasi
optimal diperoleh, dilakukan kajian keekonomian menggunakan Microsoft Excel
untuk menentukan pilihan yang paling menguntungkan.
Optimasi unit cyclone dilakukan dengan menambah satu cyclone sehingga
pemisahan dilakukan secara seri dengan dua cyclone. Dengan optimasi ini, carry
over polipropilena berkurang dari 4,7788 kg/jam menjadi 0,8343 kg/jam.
Keuntungan dari optimasi cyclone setelah 10 tahun adalah $229.664,62. Optimasi
unit scrubber dilakukan dengan menambah aliran air masuk scrubber dan
menurunkan suhu aliran air tersebut. Dengan optimasi ini, carry over air berkurang
dari 2490,3 kg/jam menjadi 556,2 kg/jam. Keuntungan dari optimasi scrubber
setelah 10 tahun adalah $192.613,34.