Lawson (2-hidroksinaftokuinon) adalah metabolit sekunder yang dihasilkan dari
tumbuhan Lawsonia inermis atau lebih dikenal dengan nama daerah ‘pacar kuku’.
Tumbuhan ini yang dilaporkan memiliki berbagai aktivitas biologis, diantaranya
antioksidan, antibakteri, antijamur, sitotoksik, dan juga sebagai inhibitor ?
glukosidase. Inhibitor ?-glukosidase berperan penting dalam pengelolaan diabetes
tipe 2 dengan menghambat enzim yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat,
sehingga mengurangi penyerapan monosakarida dan menurunkan kadar glukosa
darah postprandial. Meskipun lawson menunjukkan aktivitas sebagai inhibitor ?
glukosidase, kelarutannya yang rendah dan bioavailabilitas yang terbatas menjadi
hambatan utama dalam pengembangan terapinya. Pembentukan senyawa garam
merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelarutan
dan bioavaibilitas lawson. Garam turunan lawson yang telah disintesis adalah
garam trietilamonium bis-lawson yang memiliki aktivitas sebagai ?-glukosidase
dan garam piperidinium bis-lawson yang belum diketahui bioaktivitasnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi senyawa turunan
lawson dalam bentuk garam piperidinium, yaitu piperidinium 3,3'
(arilmetilena)bis-lawson, yang diharapkan dapat meningkatkan kelarutan dan
potensi biologisnya sebagai inhibitor ?-glukosidase. Sebanyak sepuluh senyawa
turunan lawson telah berhasil disintesis yaitu piperidinium 3,3'-(fenilmetilen)bis(2
hidroksinaftalena-1,4-dion) (1), piperidinium 3,3'-((4-hidroksifenil)metilen)bis(2
hidroksinaftalena-1,4-dion)
(2),
piperidinium
3,3'-((4
dietilaminfenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion) (3), piperidinium 3,3'
((4-metoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion) (4), piperidinium 3,3'
((4-hidroksi-3-metoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion)
(5),
piperidinium 3,3'-((3,4-dimetoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion)
(6), piperidinium 3,3'-((3,4,5-trimetoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4
dion) (7), piperidinium 3,3'-((4-nitrofenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4
dion) (8), piperidinium 3,3'-((4-bromofenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4
dion)
(9),
dan
etil-2,4-dimetil-5-((1,3,4-triokso-3,4-dihidronaftalen
2(1H)ylidena)metil)-1H-pirol-3-karboksilat (10). Reaksi dilakukan melalui reaksi
one pot dan struktur molekulnya ditentukan menggunakan spektroskopi NMR-1D
(1H,13C), 2D (HSQC, HMBC), dan MS. Uji aktivitas biologis terhadap enzim ?
glukosidase dilakukan terhadap semua senyawa hasil sintesis. Hasil uji menunjukkan bahwa senyawa 2, 3, 4, 8, 9, dan 10 memiliki aktivitas penghambatan
yang signifikan terhadap ?-glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 6,29 µM, 2,40
µM, 16,85 µM, 3,32 µM, 0,55 µM, dan 2,26 µM secara berturut-turut. Nilai IC50
yang sangat rendah mengindikasikan bahwa senyawa ini dapat menjadi kandidat
yang sangat menjanjikan untuk pengembangan terapi diabetes tipe 2.