digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

MUHAMMAD TAUFIK
PUBLIC Open In Flip Book Latifa Noor

Lawson (2-hidroksinaftokuinon) adalah metabolit sekunder yang dihasilkan dari tumbuhan Lawsonia inermis atau lebih dikenal dengan nama daerah ‘pacar kuku’. Tumbuhan ini yang dilaporkan memiliki berbagai aktivitas biologis, diantaranya antioksidan, antibakteri, antijamur, sitotoksik, dan juga sebagai inhibitor ? glukosidase. Inhibitor ?-glukosidase berperan penting dalam pengelolaan diabetes tipe 2 dengan menghambat enzim yang terlibat dalam pencernaan karbohidrat, sehingga mengurangi penyerapan monosakarida dan menurunkan kadar glukosa darah postprandial. Meskipun lawson menunjukkan aktivitas sebagai inhibitor ? glukosidase, kelarutannya yang rendah dan bioavailabilitas yang terbatas menjadi hambatan utama dalam pengembangan terapinya. Pembentukan senyawa garam merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kelarutan dan bioavaibilitas lawson. Garam turunan lawson yang telah disintesis adalah garam trietilamonium bis-lawson yang memiliki aktivitas sebagai ?-glukosidase dan garam piperidinium bis-lawson yang belum diketahui bioaktivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis dan mengkarakterisasi senyawa turunan lawson dalam bentuk garam piperidinium, yaitu piperidinium 3,3' (arilmetilena)bis-lawson, yang diharapkan dapat meningkatkan kelarutan dan potensi biologisnya sebagai inhibitor ?-glukosidase. Sebanyak sepuluh senyawa turunan lawson telah berhasil disintesis yaitu piperidinium 3,3'-(fenilmetilen)bis(2 hidroksinaftalena-1,4-dion) (1), piperidinium 3,3'-((4-hidroksifenil)metilen)bis(2 hidroksinaftalena-1,4-dion) (2), piperidinium 3,3'-((4 dietilaminfenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion) (3), piperidinium 3,3' ((4-metoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion) (4), piperidinium 3,3' ((4-hidroksi-3-metoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion) (5), piperidinium 3,3'-((3,4-dimetoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4-dion) (6), piperidinium 3,3'-((3,4,5-trimetoksifenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4 dion) (7), piperidinium 3,3'-((4-nitrofenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4 dion) (8), piperidinium 3,3'-((4-bromofenil)metilen)bis(2-hidroksinaftalena-1,4 dion) (9), dan etil-2,4-dimetil-5-((1,3,4-triokso-3,4-dihidronaftalen 2(1H)ylidena)metil)-1H-pirol-3-karboksilat (10). Reaksi dilakukan melalui reaksi one pot dan struktur molekulnya ditentukan menggunakan spektroskopi NMR-1D (1H,13C), 2D (HSQC, HMBC), dan MS. Uji aktivitas biologis terhadap enzim ? glukosidase dilakukan terhadap semua senyawa hasil sintesis. Hasil uji menunjukkan bahwa senyawa 2, 3, 4, 8, 9, dan 10 memiliki aktivitas penghambatan yang signifikan terhadap ?-glukosidase dengan nilai IC50 sebesar 6,29 µM, 2,40 µM, 16,85 µM, 3,32 µM, 0,55 µM, dan 2,26 µM secara berturut-turut. Nilai IC50 yang sangat rendah mengindikasikan bahwa senyawa ini dapat menjadi kandidat yang sangat menjanjikan untuk pengembangan terapi diabetes tipe 2.