Tesis ini membahas digitalisasi pengumpulan minyak goreng bekas, dengan fokus pada pemberdayaan pengumpul kecil untuk melayani pelanggan dengan lancar. Tesis ini menyoroti perlunya sistem pembayaran digital antara pengumpul dan pelanggan untuk mengatasi tantangan yang dihadapi pengumpul kecil, seperti kurangnya modal dan masalah penyimpanan. Makalah ini menekankan pentingnya menciptakan platform digital yang mudah digunakan yang memfasilitasi koordinasi logistik, meningkatkan aksesibilitas titik pengumpulan, dan menyederhanakan komunikasi melalui jaringan yang terpetakan. Pada akhirnya, tujuannya adalah untuk mempromosikan praktik yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dengan memanfaatkan kembali dan menggunakan kembali minyak goreng bekas dalam ekonomi sirkular. Untuk mewujudkan visi ini, kolaborasi strategis harus dijalin dengan berbagai pemangku kepentingan. Dengan memanfaatkan teknologi yang menghubungkan bisnis layanan makanan, pelanggan individu, dan pengumpul, kita dapat membuka jalan bagi pendekatan yang lebih terorganisasi untuk mengelola minyak goreng bekas, menggemakan inisiatif sukses yang diamati di wilayah lain yang telah menyoroti kemanjuran pembentukan jaringan di antara berbagai pelaku dalam rantai nilai. Untuk mendukung pembentukan jaringan tersebut, penting untuk memahami dinamika antara berbagai pemangku kepentingan dan mengidentifikasi hambatan potensial yang dapat menghambat partisipasi, yang dapat mengarah pada peningkatan sistem pengelolaan minyak goreng bekas secara berkelanjutan. Secara khusus, pembentukan fasilitas pengumpulan di bisnis jasa makanan, yang telah menjadi tantangan di beberapa wilayah, dapat diatasi melalui platform digital yang memberikan insentif bagi partisipasi dan menyederhanakan logistik, memastikan bahwa pengumpul memiliki akses yang lebih mudah ke persediaan pelanggan sekaligus mendorong kerja sama antara berbagai pelaku yang terlibat.