Mengungguli pasar saham adalah tantangan karena ketidakpastiannya, yang memerlukan strategi berbeda untuk mengelola portofolio saham tergantung pada kondisi pasar. Studi ini mengusulkan strategi manajemen portofolio yang baru dengan menggunakan tujuan optimasi yang sesuai untuk tren pasar saham yang berbeda sambil menggabungkan tren pasar dan prediksi pengembalian saham. Tujuan optimasi yang akan dievaluasi untuk tren pasar yang berbeda adalah memaksimalkan rasio Sharpe, meminimalkan risiko, dan meminimalkan ekspektasi kerugian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tren pasar naik, strategi yang digunakan adalah memilih saham dengan pengembalian positif, dan tujuannya adalah memaksimalkan rasio Sharpe. Portofolio yang mengikuti strategi ini selama tren pasar naik memiliki pengembalian yang lebih besar daripada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan LQ45, yang berfungsi sebagai tolok ukur pasar saham, dengan kepastian 90%. Sementara itu, selama tren pasar turun, strateginya adalah memilih saham yang memiliki korelasi negatif dengan IHSG, dan tujuan optimasi yang tepat adalah meminimalkan risiko. Portofolio yang mengikuti strategi ini selama tren pasar turun memiliki pengembalian yang lebih besar daripada tolok ukur pasar saham dengan kepastian 95%. Selama periode evaluasi dari 2018 hingga 2023, portofolio yang menggunakan strategi yang diusulkan mengungguli kedua tolok ukur pasar saham, dengan rasio Sharpe triwulanan yang lebih tinggi sebesar 0,3047 dan pengembalian kumulatif sebesar 107,90%. Portofolio yang diusulkan memiliki pengembalian triwulanan yang lebih tinggi daripada tolok ukur pasar saham dengan kepastian 99%. Oleh karena itu, strategi yang diusulkan menunjukkan kinerja yang baik dan dapat mengungguli pasar.