Di era digitalisasi saat ini, otomatisasi big data sangat penting dan sering disebut
sebagai "new oil." Industri, terutama sektor Fast Moving Consumer Goods (FMCG)
seperti industri tembakau, harus menjalani transformasi digital untuk tetap kompetitif.
Integrasi otomatisasi big data dengan proses pelaporan memiliki korelasi yang signifikan
karena dapat meningkatkan efisiensi. Otomatisasi ini memungkinkan pengambil
keputusan untuk bekerja lebih cepat dan akurat.
Penelitian ini berfokus pada penilaian kapasitas dan faktor yang terlibat dalam
kolaborasi antara departemen operasional dan tim digital untuk mengotomatisasi proses
pelaporan berulang dengan mengintegrasikan big data dari berbagai sumber seperti SAP
dan Microsoft Forms. Studi ini menggunakan kombinasi metode kualitatif dan kuantitatif,
bersama dengan Proses Hierarki Analitik (AHP), untuk mengidentifikasi solusi bisnis
yang optimal. Wawasan dari penelitian ini memprioritaskan proyek otomatisasi big data
dan pelaporan untuk memenuhi kebutuhan bisnis. Hasilnya menunjukkan bahwa di empat
kelompok proyek alternatif, proyek Central Data Wastage adalah prioritas utama dengan
skor 51,7%, diikuti oleh SMD Wastage 25,2%, PMD Wastage 14,7%, dan FMD Wastage
8,4%. Lima pemangku kepentingan berpartisipasi dalam penelitian ini, termasuk
manajer produk, pengguna bisnis, analis bisnis, dan dua pengembang. Peserta
berkontribusi dalam menilai kriteria, sub-kriteria, dan kelompok proyek alternatif.
Penelitian ini tidak hanya membantu memprioritaskan proyek tetapi juga memfasilitasi
proses digitalisasi di tim operasional dan juga mendorong sinergi dengan tim digital.