Abstrak - Nazwa Murtasya Sunandi
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Sclerotium rolfsii merupakan jamur potensial sebagai sumber beta glukan yang dapat dikembangkan di berbagai industri karena keunggulan sifat fisiknya. Namun, penerapannya untuk industri skala besar memiliki kendala biaya produksi yang tinggi, hasil produksi yang rendah, dan waktu produksi yang lama sehingga perlu dilakukannya optimasi produksi. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan produksi beta glukan total (Struktural + Eksopolisakarida) dari S. rolfsii pada medium MIS (Maizena, Kaldu ikan, dan Sukrosa) dengan strategi bioproses melalui perlakuan pH awal dan cekaman osmotik. Proses optimasi dilakukan 2 tahap dengan dilakukannya optimasi pH awal terlebih dahulu untuk mendapatkan perlakuan pH awal terbaik yang selanjutnya digunakan optimasi cekaman osmotik. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial yang terdiri dari perlakuan pH awal (3, 4, dan 5), cekaman tekanan osmotik (NaCl 0,5%; 1%; dan 1,5%) dan waktu kultivasi (48, 72, 96, 120 jam) dengan 3 pengulangan. Parameter yang diamati adalah yield beta glukan total, yield biomassa kering dan kandungan asam oksalat. Ekstraksi beta glukan struktural dilakukan pada biomassa yang terbentuk sedangkan ekstraksi beta glukan EPS dilakukan pada medium hasil kultivasi pada jam ke-48 sampai jam ke-120. Perlakuan pH awal 4 menghasilkan rerata yield biomassa kering tertinggi dan rerata yield beta glukan total tertinggi yang berbeda signifikan dibandingkan perlakuan pH awal lainnya dan kontrol. Uji lanjutan interaksi antara pH awal dan waktu kultivasi terhadap yield beta glukan total menunjukkan perlakuan pH awal 4 di jam ke-96 (9,33 mg/ml) menghasilkan yield beta glukan total tertinggi yang berbeda signifikan dengan perlakuan lainnya sehingga ditentukan sebagai perlakuan pH awal terbaik dan digunakan untuk optimasi cekaman tekanan osmotik. Perlakuan pH awal dapat menurunkan kandungan asam oksalat yang merupakan produk sampingan dari produksi beta glukan dari S. rolfsii dengan perlakuan pH awal 3 menunjukkan kandungan terendah. Pada perlakuan cekaman osmotik 1%, didapatkan rerata yield beta glukan total tertinggi yang berbeda signifikan dibandingkan perlakuan cekaman tekanan osmotik lainnya dan kontrol. Rerata yield biomassa pada perlakuan cekaman osmotik didapatkan tidak berbeda signifikan dengan perlakuan kontrol pada perlakuan 1% dan 0,5%, sedangkan pada perlakuan 1,5% teramati terjadinya penurunan biomassa dibanding kontrol. Uji lanjutan interaksi antara cekaman tekanan osmotik dan waktu kultivasi terhadap yield beta glukan total menunjukkan perlakuan cekaman tekanan osmotik 1% di jam ke-96 menghasilkan yield beta glukan total tertinggi (10,58 mg/ml) yang berbeda signifikan dengan perlakuan lainnya. Didapatkan perlakuan pH awal 4 dengan cekaman osmotik 1% di waktu kultivasi 96 jam sebagai perlakuan terbaik yang dapat meningkatkan produksi beta glukan total dari S. rolfsii pada medium MIS.